Selamat Datang di www.cetak-tiketku.blogspot.com, Peluang Usaha Untuk Mengelola Bisnis Penjualan Tiket Di Rumah Anda dengan Mudah ....!


Selamat Datang

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

Tahukah anda bahwa Internet juga bisa digunakan untuk menjalankan bisnis jutaan rupiah dengan modal terjangkau? Ya, kini anda dapat memanfaatkan Internet agar dapat menghasilkan jutaan rupiah per bulannya.

BERIKUT INI BUKTI KESERIUSAN KAMI
MENGAJAK ANDA MEMULAI USAHA BISNIS TIKET PESAWAT SECARA ONLINE

Menjadi Biro Tiket Pesawat tidaklah sesulit yang anda bayangkan bisa dilakukan kapan saja dimana saja oleh anda yang berprofesi sebagai karyawan, Pengusaha, ibu rumahtangga, mahasiswa, atau siapa saja! DIJAMIN, Anda tidak ingin melewatkan Peluang berharga ini...

Resiko ? Setiap Bisnis mempunyai resiko, Hal terpenting adalah bagaimana strategi anda mengolah resiko menjadi profit, salah satu cara mencari peluang bisnis dengan nilai investasi yang kecil.

Berapa modal yang anda keluarkan? Untuk menjadi agen penjualan tiket pesawat online sangatlah murah yaitu hanya sebesar Rp. 150000,- saja. Itu tidak seberapa mahal jika dibanding anda menjadi agen penjualan tiket secara offline.

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.
2. Data yang transparan langsung dari airline.
3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.
4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.
5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.
6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama www.birotiket.com, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 31 Juli 2015

[Aviasi] Tabloid AVIASI Edisi 85 – Agustus 2015

Aviasi has posted a new item, 'Tabloid AVIASI Edisi 85 – Agustus 2015 '



You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/featured/tabloid-aviasi-edisi-85-%e2%80%93-agustus-2015/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Terminal 3 Ultimate Khusus Full Service

Aviasi has posted a new item, 'Terminal 3 Ultimate Khusus Full Service'

Garuda Indonesia dan Angkasa Pura (AP) II bersepakat akan menjadikan Terminal 3
Ultimate sebagai basis operasional untuk maskapai full service yang diprioritas
pada maskapai Garuda Indonesia bersama maskapai asing lain yang tergabung dalam
aliansi SkyTeam, sekaligus memindahkan maskapai lain yang sebelumnya beroperasi
disitu.

Menurut Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha AP II Faik Fahmi, alasan
menjadikan terminal [...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/featured/terminal-3-ultimate-khusus-full-service/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Optimis Pada Penerbangan Perintis

Aviasi has posted a new item, 'Optimis Pada Penerbangan Perintis'

Ribuan pulau yang ada di Indonesia menjadi potensi positif sekaligus tantangan
bagi pemerintah, khususnya di bidang transportasi.  Merajut kepulauan menjadi
satu bukan hal yang mustahil jika pemerintah mau fokus membangun infrastruktur
dengan menyediakan penerbangan perintis daerah-daerah terpencil, Perekonomian
daerah setempat diharapkan tumbuh dan berkembang layaknya daerah lainnya. Untuk
mengetahui bagaimana penerbangan rute perintis di Indonesia [...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/featured/optimis-pada-penerbangan-perintis/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Explore Terus Menjelajah Wilayah Terpencil Indonesia

Aviasi has posted a new item, 'Explore Terus Menjelajah Wilayah Terpencil
Indonesia'

Indonesia sebagai negeri kepulauan yang dilintasi garis khatulistiwa merupakan
negara dengan karakteristik yang berbeda dibanding negara lainnya. Gugusan
kepulauan yang terbentang luas dari timur hingga barat menjadi tantangan bagi
pemerintah untuk menyediakan moda transportasi yang mampu mempersatukan,
sehingga ekonomi di setiap daerah terpencil mampu tumbuh dan berkembang.

Pemerintah dengan maskapai plat merahnya, yakni Garuda Indonesia terus [...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/featured/explore-terus-menjelajah-wilayah-terpencil-indonesia/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Cureng Si Peti Mati Nekat Terbang

Aviasi has posted a new item, 'Cureng Si Peti Mati Nekat Terbang'

Cureng (Yokosuka K5Y) merupakan pesawat latih bersayap ganda (biplane) yang
memiliki dua kursi. Oleh Sekutu, pesawat ini diberi nama "Willow". Di
Jepang, pesawat ini dipergunakan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada
Perang Dunia II. Karena warna catnya yang orange, pesawat ini diberi julukan
aka-tombo (capung merah).

Pesawat ini dibuat berdasarkan desain pesawat latih menengah Angkatan Laut
[...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/featured/cureng-si-peti-mati-nekat-terbang/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

Kamis, 30 Juli 2015

[Aviasi] CRJ1000 NextGen Hemat BBM 30 Persen

Aviasi has posted a new item, 'CRJ1000 NextGen Hemat BBM 30 Persen'

Pada 19 Februari 2007, Bombardier meluncurkan CRJ1000, sebelumnya didesain
sebagai CRJ900X, perpanjangan dari CRJ900, dengan tempat duduk hingga 100
kursi.

Bombardier menyatakan bahwa pesawat ini meyediakan performa lebih tinggi dan
keuntungan lebih besar tiap tempat duduk dibandingkan dengan pesaingnya Embraer
E-190.

CRJ1000 sukses menyelesaikan penerbangan perdana tahun 2008 lalu.
Namun, Bombardier menyatakan bahwa penerbangan komersial pertama ditunda hingga
[...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/kupas/crj1000-nextgen-hemat-bbm-30-persen/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Mengenal Si Baling-baling

Aviasi has posted a new item, 'Mengenal Si Baling-baling'

Pernahkah Anda terbang ke timur Indonesia? Jika pernah, tentu Anda pernah
merasakan sensasi terbang menggunakan pesawat berbaling-baling.

Sensasinya akan berbeda dibanding ketika terbang dengan pesawat bermesin
turbojet tanpa baling-baling.

Pesawat dengan mesin ber-propeller biasa disebut dengan turboprop (turbo
propeller), dilengkapi dengan propeller. Propeller inilah yang biasa disebut
awam sebagai baling-baling.

Pesawat turboprop mayoritas digunakan pada pesawat-pesawat kecil dengan [...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/mro/mengenal-si-baling-baling/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Asyiknya Terbang Dengan Pesawat Perintis

Aviasi has posted a new item, 'Asyiknya Terbang Dengan Pesawat Perintis'

Negeri ini memiliki kekayaan berupa pulau, laut, hutan, dan gunung. Bahkan
memiliki gunung  dengan puncak salju di atasnya yang berada di ketinggian
11.600 feet di atas permukaan  laut. Itulah  Puncak Jaya, Papua.

Keindahan ini hanya dapat kita lihat lebih dekat apabila kita terbang ke
pedalaman dengan menggunakan pesawat perintis. Terbang bersama pesawat perintis
menuju pedalaman pelosok [...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/safety/asyiknya-terbang-dengan-pesawat-perintis/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Animo Masyarakat Tinggi Namun Sepi Operator

Aviasi has posted a new item, 'Animo Masyarakat Tinggi Namun Sepi Operator'

Pertumbuhan angkutan penerbangan perintis terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Pada 2015 ini, Kemenhub membuka 65 rute penerbangan perintis baru
sehingga total rute penerbangan perintis yang ada menjadi sebanyak 217 rute.
Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2014 yaitu sebanyak 170 rute
penerbangan. Jika dihitung sejak 2010, rute-rute penerbangan perintis tumbuh
rata-rata 13 persen per [...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/liputan-utama/animo-masyarakat-tinggi-namun-sepi-operator/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

[Aviasi] Merajut Ribuan Pulau dengan Penerbangan Rute Perintis

Aviasi has posted a new item, 'Merajut Ribuan Pulau dengan Penerbangan Rute
Perintis'

Transportasi udara di Indonesia sangat diperlukan dan merupakan infrastruktur
srategis bagi penggerak ekonomi, di samping sebagai alat transportasi yang cepat
dan kemampuan penetrasinya hingga ke pelosok wilayah terpencil di Indonesia,
juga sebagai salah satu alat pemersatu bangsa.

Masih banyak wilayah Indonesia di mana potensi parawisata dan ekonominya sangat
menjanjikan. Sayangnya untuk menjelajahi wilayah sebesar dan secantik [...]

You may view the latest post at
http://tabloidaviasi.com/liputan-utama/merajut-ribuan-pulau-dengan-penerbangan-rute-perintis/

You received this e-mail because you asked to be notified when new updates are
posted.
Best regards,
aviasi
admin@tabloidaviasi.com

Senin, 27 Juli 2015

The Naked Traveler

The Naked Traveler


Pantai-pantai di Lampung bagus, tapi…

Posted: 27 Jul 2015 04:00 AM PDT

Pada akhir Juni 2015 sahabat saya, Pepita, ujug-ujug mengajak saya berlibur ke Lampung bersama kedua anaknya; Cia dan Cio. Semua sudah di-arrange jadi saya tinggal bawa baju aja, begitu promosinya. Kami akan menginap di sebuah resort di tepi pantai Kalianda. Mendengar kata "pantai", saya langsung oke! Apalagi pas awal bulan puasa, jadi bakal sepi.

Dari bandara Radin Inten II naik mobil sewaan memakan waktu 2 jam. Memasuki kota Kalianda kami nyasar-nyasar karena peta di situs hotel sangat disederhanakan dan Google Maps pun tidak mampu memberikan petunjuk saking mblusuknya. Herannya, hanya berjarak 5 menit dari kantor Bupati (yang muka bupatinya selalu ada di setiap billboard apapun) jalannya rusak parah. 20 menit teruncal-uncal kemudian kami tiba di hotel.

Dan… saya kaget karena hotel dan kompleksnya jauh berbeda dengan foto yang ada di situsnya! Bangunannya tampak tua dan kusam, pasir pantainya sudah tidak putih lagi. Ketika sampai di bibir pantainya di depan hotel, saya kaget lagi. Pantainya banyak sampah dan ombaknya besar banget – bahkan ada plang bertuliskan "Kawasan Dilarang Mandi ". Waduh, gimana mau berenang? "Oh situs itu dibikin tahun 2005, terus password-nya hilang, jadi nggak bisa di-update," kata manager hotel. Kabar gembiranya, kami adalah satu-satunya tamu yang menginap di hotel. Kedua, sunset-nya keren!

Sunset depan hotel

Sunset depan hotel

Besoknya Pepita sekeluarga berwisata ke Way Kambas, tapi saya memilih untuk berenang di pantai. Saya bertanya ke resepsionis di mana berenang yang aman. Mereka mengatakan bahwa saya harus berjalan ke pantai paling kanan dekat batu-batu. Saya pun ke sana, tapi berenangnya hanya bisa kecibak-kecibuk doang karena airnya dangkal dan banyak batu. Selanjutnya saya berjemur matahari beralas sarung Bali sambil baca buku… sampai ketika saya sadar bahwa ada seorang pria sedang merokok duduk di atas batu ngeliatin saya! Duh, males banget kan? Saya berpindah posisi dan ngumpet di balik batu lain, eh dia masih di situ. That's it. Saya pun balik ke kamar.

Pas jam makan siang saya ke resepsion untuk memesan makanan, eh restoran tutup. Saya mau titip beliin makanan, katanya warung sekitar juga tutup karena bulan puasa. Untungnya Pak Manager hotel berbaik hati mengantarkan saya naik mobilnya cari makan. Setelah keliling-keliling Kota Kalianda, tak satupun tempat makan yang buka! Si Bapak kemudian mengarahkan mobilnya ke Jalan Trans Sumatra ke arah Bakauheni. Sepanjang jalan memang banyak restoran Padang, tapi kata si Bapak males bareng supir-supir truk. 20 menit kemudian, kami sampai di sebuah restoran Padang ber-AC yang parkirannya berisi mobil-mobil pribadi. Waktu menunjukkan pukul 14.00, saya pun kalap menghabiskan 3 piring nasi plus lauk pauk yang berjibun.

Hari berikutnya agenda kami adalah island hopping seharian. Pepita sudah membayar trip ini sebesar Rp 1,7 juta termasuk sewa mobil dan kapal. Gila mahalnya! Tapi ya sudahlah, sudah dibayar ini. Kami naik mobil sejam menuju Pantai Pasir Putih, tempat kapal bersandar. Begitu kapalnya datang, lagi-lagi saya kaget. Kapalnya kecil banget dan hanya memiliki mesin tempel 25 PK! Buset, ini sih harganya digetok! Saking imutnya kapal ini, ke Pulau Pahawang aja memakan waktu 1,5 jam!

Untungnya Pulau Pahawang bagus. Pasirnya putih meski ada sampah plastik juga, tapi airnya tenang. Kami pun berenang sampai jam makan siang. Saya mengusulkan kepada tukang kapal untuk cari makan di pulau lain sekalian berenang lagi. Eh si bapak bilang, "Oh, perjanjiannya kami cuma mengantar ke Pahawang saja. Kalau mau ke pulau-pulau lain tambah Rp 400.000,-!" Hah? "Soalnya muter itu. Jauh lagi!" Hah? Padahal tadi pulau-pulau itu juga kita lewatin! Minta diskon nggak dikasih, saya tidak punya pilihan. Itung-itung membantu perekonomian lokal, ya sudah lah.

Pulau kedua adalah Kelagian Lunik yang ada satu warung jualan mi instan cup dan kopi instan. Abis makan, kami berenang lagi. Pulau ini cakep banget! Dikelilingi pulau-pulau lain yang berbukit dengan air tenang bergradasi biru. Pasirnya pun jauh lebih bersih. Ketika kapal kami pergi, saya ditagih karcis tanda masuk sebesar Rp 25.000,- Saya membayar dengan berpesan agar pulau ini dijaga kebersihannya.

Kelagian Lunik Island

Kelagian Lunik Island

Pulau ketiga adalah ke sebuah pulau gosong atau sandbar yang saya lihat dari hasil browsing. Kata tukang kapal ada di Pulau Pasir Timbul. Begitu mendekat, mata saya terbelalak. Pulau yang cuma seuprit tersebut sudah ada bangunan permanen berupa penginapan dan tambak ikan! Lha, mana keren kalo difoto bocor begitu? Rupanya ada sandbar yang jauh lebih kecil yang harus berjalanan dari dermaga melalui jembatan kayu. Anjir, betul-betul merusak pemandangan! Meskipun demikian, kami menikmati juga berenang dan foto-foto di sandbar selama 10 menit, sampai datang rombongan turis lokal 2 kapal yang langsung bikin penuh. Pulangnya saya ditagih lagi Rp 10.000,-/orang. Saya tanya ke mas-masnya, "Karcisnya mana?" Jawabnya santai, "Nggak ada." Hmm, baiklah.

Di ujung jembatan ini ada sandbar sih

Di ujung jembatan ini ada sandbar sih

Saat perjalanan pulang, ombak meninggi. Kami semua basah kuyup diterjang air laut! Mendarat di Pantai Pasir Putih, air surut jauh sehingga kami harus berjalan kaki di atas pasir bersampah. Eww!

Merasa "dirampok", besoknya kami leyeh-leyeh aja di pantai hotel, tepatnya di "pantai kanan berbatu". Ternyata di balik bukit sebelah kanannya batu-batuan tersebut, ada pantai lain yang airnya jauh lebih tenang dan tidak berbatu. Karena sengaja dibendung, pantai ini seperti kolam renang alami yang airnya masuk dari terjangan ombak. Meski pasirnya bersampah super banyak, namun tak mengurungkan niat kami untuk berenang sepuasnya. Saya salut sama Cia dan Cio yang tidak rewel berenang di kondisi apapun.

Intinya saya hepi kok liburan di pantai-pantai Lampung. Lumayan dekat dari Jakarta, tapi bisa dapat pantai-pantai cakep. Saya cuman berharap aja dikelola dengan baik, terutama sampah-sampahnya.

Sedih :(

Sedih :(

Rabu, 15 Juli 2015

The Naked Traveler

The Naked Traveler


[Adv] Amazing stay in Bali’s luxury villas

Posted: 15 Jul 2015 08:38 AM PDT

Alda, cewek Filipino teman sekelas dan sekamar saya waktu sekolah S2 di Manila (ada di buku #TNT3), sedang patah hati. Kangen juga sama dia karena terakhir kami bertemu empat tahun yang lalu di Vietnam. Kali ini saya ingin menghiburnya dengan mengundangnya berlibur ke Bali. "All you have to do is buy the return tickets from Davao to Bali and I will arrange the rest," begitu pesan saya kepadanya yang supersibuk sama kerjaan kantornya.

Awal Juli 2015, kami janjian mendarat pada waktu yang sama di Bandara Ngurah Rai. Tanpa tahu apa-apa, ia langsung saya ajak menginap di sebuah villa yang hanya berjarak 15 menit dari bandara via tol Mandara. Berbeda dengan kamar hotel, villa ini bentuknya seperti rumah dengan halaman sendiri. Saya tahu Alda belum pernah menginap di villa, jadi saya mau kasih kejutan.

Memasuki halaman Tjendana Villas Nusa Dua di Mumbul Hill dan masuk ke villa kami yang bertipe One Bedroom Pool Villa, Alda membelalakkan mata karena kaget. "Surprise!" kata saya. Gimana dia nggak kaget, villa kami luas, bertingkat dua, ada ruang makan, dapur, dan ada kolam renang pribadi! Interior kamarnya modern dengan aksen warna hijau, satu sisi dinding semua berupa kaca, kamar mandi dengan bathtub-nya terbuka menghadap kolam, dan dapur pun lengkap dengan peralatannya. Tanpa ba-bi-bu, kami langsung ganti baju renang dan nyebur ke kolam pribadi!

Tjendana Villas' dining room

Tjendana Villas’ dining room

Tempat paling oke untuk nongkrong malam-malam adalah di rooftop-nya. Bentuknya kotak yang dikarengkeng besi sehingga kanan-kiri-atas terbuka. Di tengahnya dikasih day bed, semacam sofa yang besar tanpa sandaran jadi lebih mirip tempat tidur ukuran kecil sehingga cocok untuk leyeh-leyeh. Setiap malam kami ngegosip di atas atap sambil memandang kerlap-kerlip Teluk Benoa, jutaan bintang dan bulan yang pas lagi purnama, bahkan planet Jupiter dan Venus.

Rooftop at Tjendana Villas Nusa Dua

Rooftop at Tjendana Villas Nusa Dua

Untungnya lagi, Tjendana Villas Nusa Dua memiliki Bayleaf Restaurant & Lounge. Interiornya yang chic dan tempatnya yang menghadap teluk bikin betah berlama-lama. Setiap sarapan, kami ke sini. Bisa juga berenang di kolam renang infinity-nya yang cakep banget. Katanya restoran ini suka dijadikan venue untuk pesta pernikahan. Uhuk! Setiap malam pun kami tak melewatkan makan di sini saking kerennya pemandangan dan nikmatnya makanannya.  Sempat juga ikutan pesta barbecue dengan hiburan berupa fire dance.

Selain mengunjungi pura-pura dan menonton tari-tarian, ke Bali wajib hukumnya untuk berenang di pantai. Sayangnya sekarang di Bali susah cari pantai ideal ala saya – yang bagus, sepi, tidak berkarang, dan tidak berombak besar. Sialnya pantai favorit saya sudah ditutup oleh hotel bintang lima. Ada pantai yang sepi dan bagus, tapi jalannya setengah mati kudu turun-naik ratusan tangga. Jadilah jam 10 pagi saya mengajaknya ke Surf & Turf Nusa Dua, tepatnya di BTDC. Banyak yang belum tau bahwa pantai di sana termasuk bagus, sepi, dan akses yang mudah.

Surf & Turf Nusa Dua ini merupakan beach club yang baru beroperasi dua bulan dan punya surf rider pertama dan satu-satunya di Bali – itu lho, ombak buatan untuk berselancar! Saya tahu banget Alda suka aktivitas beradrenalin, maka sekali ke tempat itu, kami bisa berenang di pantai, di kolam renang, meluncur di slides-nya yang ekstrim, main kano di laut, dan berselancar di surf rider. Enaknya lagi, sudah tersedia handuk, kamar mandi dan amenities-nya, day bed untuk leyeh-leyeh, dan restoran. Seharian kami turun-naik berbagai perosotan, bolak-balik berselancar, dan pindah-pindah berenang. Makan siangnya di restoran pun enak dengan porsi besar. Alda yang pertama kali makan sup buntut berkali-kali bilang, "Napaka masarap!" (artinya: enak banget!).

Surf & Turf Nusa Dua

Surf & Turf Nusa Dua

Hari Sabtu saya sengaja pindah ke daerah Seminyak, supaya lebih gampang untuk akses gaul dan shopping bagi Alda. Kami pun menginap di The Club Villas di Jalan Kayu Aya. Saya sering ke daerah Seminyak karena banyak restoran enak, tapi baru kali ini saya ngeh bahwa ada gang kecil dekat toko NicoNico yang di dalamnya terdapat kompleks 34 unit villa mewah! Hebatnya, meski dekat dengan jalan utama Seminyak yang ramai, kompleks The Club Villas ini benar-benar secluded, nggak berisik, banyak pepohonan rimbun, bahkan masih terdengar kicauan burung-burung liar!

The Club Villas' private pool

The Club Villas’ private pool

Kali ini saya dan Alda yang kaget. Villa kami yang bertipe One Bedroom Honeymoon Pool Villa luasnya 165 meter persegi! Abis itu kami tertawa ngakak karena di tempat tidur disebar bunga-bunga mawar sampai ke kamar mandi. Namanya juga honeymoon villa, sayangnya nggak sama suami. #curcol. Arsitektur dan interiornya bergaya tradisional Bali dengan unsur kayu. Ada pendopo untuk duduk-duduk, dapur, meja makan, ruang pakaian, kamar mandi yang superluas – yang terdiri dari shower outdoor, shower indoor, dan bathtub, halaman dan sun lounge, serta kolam renang pribadi berukuran 40 meter persegi yang dalamnya sampai 1,60 meter! Apakah yang kami lakukan pertama kali? Tentu nyebur di kolam renang! Setalah itu saya membiarkan Alda jalan-jalan sendiri di Seminyak karena saya memilih untuk tidur di tempat tidurnya yang supernyaman. What an amazing stay in Bali's luxury villas!

Bathroom in The Club Villas

Bathroom in The Club Villas