Selamat Datang di www.cetak-tiketku.blogspot.com, Peluang Usaha Untuk Mengelola Bisnis Penjualan Tiket Di Rumah Anda dengan Mudah ....!


Selamat Datang

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

Tahukah anda bahwa Internet juga bisa digunakan untuk menjalankan bisnis jutaan rupiah dengan modal terjangkau? Ya, kini anda dapat memanfaatkan Internet agar dapat menghasilkan jutaan rupiah per bulannya.

BERIKUT INI BUKTI KESERIUSAN KAMI
MENGAJAK ANDA MEMULAI USAHA BISNIS TIKET PESAWAT SECARA ONLINE

Menjadi Biro Tiket Pesawat tidaklah sesulit yang anda bayangkan bisa dilakukan kapan saja dimana saja oleh anda yang berprofesi sebagai karyawan, Pengusaha, ibu rumahtangga, mahasiswa, atau siapa saja! DIJAMIN, Anda tidak ingin melewatkan Peluang berharga ini...

Resiko ? Setiap Bisnis mempunyai resiko, Hal terpenting adalah bagaimana strategi anda mengolah resiko menjadi profit, salah satu cara mencari peluang bisnis dengan nilai investasi yang kecil.

Berapa modal yang anda keluarkan? Untuk menjadi agen penjualan tiket pesawat online sangatlah murah yaitu hanya sebesar Rp. 150000,- saja. Itu tidak seberapa mahal jika dibanding anda menjadi agen penjualan tiket secara offline.

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.
2. Data yang transparan langsung dari airline.
3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.
4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.
5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.
6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama www.birotiket.com, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini

Selasa, 21 Februari 2017

The Naked Traveler

The Naked Traveler


Touristy?

Posted: 21 Feb 2017 02:54 AM PST

Saya sering mendengar fellow travelers yang menilai suatu tempat/destinasi bukan berdasarkan bagus atau tidak, tapi touristy atau non-touristy. Kadang disebut destinasi mainstream dan anti-mainstream. Tak jarang saya bertemu traveler yang dengan sombongnya mengatakan hanya akan ke tempat non-touristy atau anti-mainstream.

Touristy menurut kamus Miriam Webster artinya attracting or appealing to tourists. Artinya tempat-tempat yang menarik bagi turis. Catat, bagi turis. Bagi saya, saat kita semua traveling pas liburan adalah turis. Perginya ya ke tempat touristy. Namun istilah tempat touristy itu sering salah kaprah penggunaannya.

Sampai sekarang saat talkshow saya masih ditanya, "Kenapa sih Mbak Trinity perginya hanya ke tempat-tempat touristy? Kenapa nggak ke daerah konflik?" Dan jawaban saya selalu, "Ih, males! Nggak ada mal!" Lalu ada juga yang membandingkan saya dengan travel writer lainnya yang dibilang keren karena traveling-nya ke daerah perang. Saya pun menjawab, "Saya bukan jurnalis atau fotografer yang bekerja di daerah perang. Saya kan hedonis! Ngapain bayar mahal-mahal, pergi susah-susah, terus nyawa kita terancam dan malah nggak enjoy?"

Ada juga yang bilang bahwa saya perginya ke tempat-tempat non-touristy seperti negara Tanzania atau Guatemala. Tapi pendapat itu adalah menurut pandangan orang Indonesia kebanyakan. Saya sih tetap ke tempat-tempat touristy di Serengeti (taman nasional di Tanzania) dan Tikal (situs arkeologi di Guatemala). Hanya karena kedua negara tersebut kesannya jauh dan asing aja bagi orang Indonesia, maka dicap non-touristy.

Tikal, Guatemala

Lagipula, bagi saya yang sering traveling, tidak bisa disalahkan kalau saya perginya ke destinasi yang makin jauh dan makin aneh – bukan hanya di Singapura, Malaysia, Thailand lagi. Bukannya sombong, tapi itu lah faktanya. Kalian juga makin lama traveling-nya makin jauh kan? Apalagi saya sebagai travel writer harus selalu cari bahan tulisan yang menarik, salah satunya dengan cara pergi ke tempat "aneh". Kalau pun ke destinasi yang "biasa", berarti saya harus cari angle lain.

Sebenarnya tidak semua tempat non-touristy itu selalu bagus dan nyaman. Saya punya contoh perjalanan yang bagus sebagai analoginya. Di Jamaika yang pariwisata adalah penghasilan utama negara tersebut, di mana-mana penuh turis. Di Kingston, Negril, Montego Bay semua sama ramainya. Jarang sekali menemukan spot yang sepi tanpa gangguan tukang jualan. Maka saya pun pindah jauh-jauh ke Treasure Beach. Eh ternyata sepi banget! Saking sepinya, nyari makan susah, belanja susah, ke mana-mana susah karena tidak ada transportasi publik. Sementara di tempat touristy, fasilitas serba ada sehingga mau ngapa-ngapain pun mudah dan sering lebih murah. Jadi tempat touristy itu memang cocok bagi turis karena fasilitas sudah terbangun sedemikian rupa yang memudahkan para turis.

Ada juga istilah "touristy banget", yang artinya kira-kira "rame banget", seperti Menara Eiffel dan Pantai Kuta Bali. Itu pun gimana kita mau menghindarinya? Masa jauh-jauh ke Paris nggak ke Menara Eiffel? Saya aja sudah tiga kali ke Paris, tetap ke Eiffel untuk foto-foto. Sedangkan dalam kasus Pantai Kuta Bali memang bisa dihindari, tapi itu pun bagi kita yang sudah sering ke Bali. Bagi turis yang baru pertama kali ke Bali, masa nggak ke Kuta? Apalagi turis asing.

Saya jadi ingat di Bali pernah jadi host bagi sahabat saya orang Filipina, Alda. Hampir seminggu saya mengajak dia berwisata ke tempat-tempat keren dan cukup aneh. Hari terakhir saya mengajak dia ke Pantai Kuta untuk menikmati sunset. Suasana luar biasanya ramainya. Rombongan turis lokal berseragam foto-foto, bule-bule pada cipokan, anak-anak kecil main bola, dan sebagainya. Di belakang kami masih ada pula cowok-cowok lokal yang menggoda dengan sangat cheesy-nya ke cewek-cewek bule. Saya cukup kesal karena ramainya, tapi saya diam saja. Besoknya saat mengantar Alda balik ke bandara, saya tanya, "Jadi dari semua tempat di Bali, yang mana favorit kamu?" Jawab Alda, "Pantai Kuta!" Nah kan?

Kuta Beach, Bali

Well, saya sih tetap senang ke tempat touristy maupun non-touristy. Keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi tak usahlah sombong mengklaim traveling hanya ke tempat non-touristy, anti-mainstream, off beaten path, road less traveled, dan sebagainya. Apalagi sejak adanya media sosial di mana orang traveling untuk memenuhi feed-nya agar bisa berfoto di tempat yang sama. Saya aja ragu, mana ada tempat yang tidak pernah didatangi orang sebelumnya? Jadi yang penting, traveling aja dulu!

Kamis, 09 Februari 2017

BeritaTerkiniOnline.com

BeritaTerkiniOnline.com


Setelah Menolak Islam Selama 23 Tahun, Akhirnya Bersyahadat di Saat Menjelang Ajal

Posted: 08 Feb 2017 07:33 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Setelah Menolak Islam Selama 23 Tahun, Akhirnya Bersyahadat di Saat Menjelang Ajal
Green adalah bekas Komisaris  Barclays Bank di Kaherah, dan puteranya Abdur Rahim Green mencari dan memeluk Islam lebih dari 20 tahun yang lalu, dan saat ini ia menjadi tokoh terkenal di kalangan sarjana Muslim di Inggeris.

Sebelumnya Abdur Rahim berfikir bahwa ayahnya tidak akan memeluk islam, namun kehendak Allah, ayahnya Green akhirnya masuk Islam hanya sepuluh hari sebelum ia meninggal.

Mengutip sebuah hadis Nabi yang berbunyi:

"Semoga wajahnya digosok dalam debu (semoga dia menjadi terhina) serta masuk neraka orang yang salah satu orang tuanya sudah mencapai usia tua namun dia tidak melayani mereka."

Abdul Rahim Green kemudian mengatakan "Itulah sebabnya mengapa saya memutuskan untuk meluangkan waktu saya di sini untuk berbakti dengan ibu saya setelah kematian ayah saya.

Kematian ayah saya adalah sesuatu yang membuat saya sangat bahagia, dan merupakan kisah luar biasa tentang bagaimana hanya sepuluh hari sebelum ia meninggal, ia diberkati untuk mengucapkan dua kalimat Syahadat.

Allah SWT hanya menyuruh kita untuk berdakwah dan kita tidak boleh mengubah siapa pun untuk berubah menjadi Islam kecuali dengan izin Allah. Tugas kita adalah untuk menyampaikan dakwah, untuk menjelaskan kepada orang dengan cara terbaik yang kita boleh, hidayah hanya ada di tangan Allah SWT.

Saya tidak pernah berfikir bahawa ayah saya mengucapkan kalimat Syahadah. Ayah saya adalah seorang ayah yang luar biasa, dia mempunyai personaliti yang luar biasa dan tidak ada yang  menggambarkan dia sebagai orang yang buruk.

Selama 23 tahun, sejak saya menjadi seorang Muslim, saya telah mengajak ayah saya untuk masuk Islam. Dan saya memutuskan untuk memberikan contoh terbaik saya yang mungkin bisa menggambarkan Islam sebenarnya, tentang bagaimana Islam memandang hidup, tentang bagaimana Islam mengajar saya untuk menghormati dia sebagai orang tua.

Tapi saya berfikir bahawa ayah saya berfikiran sangat tertutup terhadap Islam, jadi saya tidak pernah berharap penuh bahawa ia akan menjadi seorang Muslim.

Ayah saya telah sakit selama beberapa tahun, dan ibu saya berfikir bahawa ia tidak akan sembuh dari sakitnya. Sebagaimana yang terjadi, beberapa minggu ketika saya kembali dari Inggeris, saya tiba di RS dan terus pergi menemui ayah saya.

Saya menatapnya dan saya berfikir bahawa ia mungkin meninggal malam ini. Jadi, saya berfikir, jika saya tidak mengatakan sesuatu tentang Islam, saya tidak akan memaafkan diri saya sendiri.

Saya tahu bahawa saya coba mengajaknya masuk Islam melalui banyak cara. Tapi saya berfikir bahawa saya perlu membuat usaha yang terakhir.

Saya telah menghabiskan waktu yang lama memikirkan apa yang bisa saya katakan. Bagaimana saya boleh mengatakannya? Apa cara yang tepat untuk mendekatinya? Dia sudah terlalu penat, jadi saya tidak mahu membuat dia kesusahan, saya tidak mahu membuat dia menjadi lebih marah.

Sejujurnya saya takut bahawa ia mungkin mengatakan "Tidak," dan menolak ajakan saya. Dan saya bahkan bimbang bahawa jika ia memang mengatakan Syahadah tetapi tidak masuk ke dalam Islam, kemudian ia sembuh dan pulang ke rumah dan menjadi lebih angkuh tentang Islam, hal itu lebih menakutkan saya.

Ini benar-benar hal yang sulit. Setiap mualaf yang mempunyai orang tua yang belum muslim, mereka pasti mengalami dilema ini seperti yang saya alami.

Namun janganlah meremehkan kekuatan dari doa, karena itu maka ketika saya merasa buntu, saya meminta Allah untuk membantu saya mencari sesuatu untuk dikatakan kepada ayah saya.

Saat ia berbaring di tempat tidur, saya berkata kepadanya:

"Ayah! Saya ada sesuatu yang sangat penting untuk saya beritahu kepada ayah, apakah ayah mau mendengarkannya?"

Ayah saya tidak bisa berbicara dengan baik, jadi dia mengangguk. Lalu saya berkata:

"saya ada sesuatu untuk dikatakan, jika saya tidak mengatakannya, saya akan menyesalinya"

Dan kemudian saya mengatakan kepadanya bahawa "di hari kiamat, seorang lelaki akan datang di depan Allah dengan banyak perbuatan dosa serta kemaksiatan, dan Allah akan berkata kepadanya, anda mempunyai sesuatu yang melampaui semua itu." Dan orang itu akan berkata, "Apa itu Tuhanku ? " Allah berfirman:

"Ucapkan : Tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya. "

Saya berkata, "Jadi ayah, ini adalah kunci syurga, ini adalah kunci kejayaan dalam kehidupan yang akan datang, bagaimana menurut ayah?"

Dan ia menganggukkan kepalanya.

Saya berkata "Apakah itu berarti ayah ingin mengatakan kata-kata tersebut?"

Dan ayah saya berkata "Ya."

Dia menginkuti kata-kata yang saya ucapkan,"Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah Rasulullah."

Saya harus meninggalkan RS pada hari itu, karena RS mempunyai beberapa peraturan ketat. Saya mengunjunginya pada hari berikutnya, dan dia sudah tidak ingat apa-apa. Dia tidak mampu mengingat satu hal dari sehari ke hari yang lain, bahkan dari jam ke jam yang lain, tapi itu bukan akhir semua itu.

Tiga atau empat hari sebelum ia meninggal, ayah saya berkata: Tolong, tolong bantu saya.

Saya berkata, "Ayah apa yang kau ingin saya lakukan?"

Dia mengatakan "Saya tidak tahu!"

Lalu ia berkata, "Berikan saya sesuatu yang mudah untuk dilakukan."

Saya teringat hadis Nabi:"Ada sesuatu yang ringan di lidah, namun berat di sisi timbangan"Jadi, saya berkata"Ayah jika saya adalah ayah, saya akan terus mengulangi kalimat syahadah berulang-ulang."

Dan dia berkata, "Ya, itulah sebenarnya yang ingin saya lakukan."

Dan kami menghabiskan setengah jam mengulang-ulang kalimat Syahadah itu.

Tidak beberapa lama kemudian, saya berangkat ke Inggeris, dan di sana saya mendengar ayah saya telah meninggal dunia. Subhanallah. Hadiah hidayah yang luar biasa dari Allah kepada ayahku dan kami sekeluarga…. Allahu Akbar !

Sumber : -Dunia Maklumat-

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Setelah Menolak Islam Selama 23 Tahun, Akhirnya Bersyahadat di Saat Menjelang Ajal
Sumber: YES MUSLIM

Soal Pilkada DKI Jakarta, KH M Arifin Ilham: Ini Tentukan Nasib Bangsa

Posted: 08 Feb 2017 06:35 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Soal Pilkada DKI Jakarta, KH M Arifin Ilham: Ini Tentukan Nasib Bangsa


Hajatan Nasional Pilkada serentak akan dihelat pada Kamis, 15 Februari 2017 mendatang. Sebagai Ibu Kota, Pilkada DKI Jakarta memiliki ciri khas dan keseruan tersendiri. Pasalnya, pemenang di Ibu Kota akan menjadi potret pemimpin Republik ini pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden mendatang.
Mengingat pentingnya Pilkada DKI Jakarta ini, Pemimpin Majlis Az-Zikra KH Muhammad Arifin Ilham menyampaikan wasiat secara khusus kepada kaum Muslimin. Ada imabauan sangat penting dari dai kelahiran Banjarmasin yang melihat Pilkada DKI Jakarta sebagai episode yang berpengaruh dalam menentukan perjalanan bangsa Indonesia ke depan.
Kiyai Arifin mengajak kaum Muslimin dan warga Jakarta untuk melihat dan mengenali semua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan hati yang jernih.
“Lihatlah, kenalilah, istiharahlah, pilihlah, berdoalah, dan tawakkal kepada Allah.” ujar Kiyai Arifin melalui akun fesbuknya pada Rabu (8/2/17)


Beliau meminta kaum Muslimin melihat persoalan memilih pemimpin sebagai hal serius. Ia juga mengingatkan agar tidak ada kaum Muslimin yang golput. Memilih pemimpin akan berpengaruh dalam bagus dan tidaknya perjalanan bangsa Indonesia.
“Jangan pernah remehkan soal pemimpin ini. Dan jangan sekali-kali golput. Walau belum ideal sempurna, ini menentukan perjalanan negeri kita tercinta Indonesia.” lanjut Kiyai Arifin.
Dalam unggahan tersebut, Kiyai Arifin terlihat berfoto bersama dua calon Gubernur DKI Jakarta. Kiyai Arifin Ilham berfoto bersama Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono. [Om Pir/Tarbawia]



Soal Pilkada DKI Jakarta, KH M Arifin Ilham: Ini Tentukan Nasib Bangsa
Sumber: Tarbawia

Pengamat: Aksi 112 Dilarang, Lama-Lama Shalat Subuh Bersama Dilarang Juga

Posted: 08 Feb 2017 06:33 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Pengamat: Aksi 112 Dilarang, Lama-Lama Shalat Subuh Bersama Dilarang Juga

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menanggapi terkait Polda Metro Jaya yang melarang aksi 11 Februari atau 112. Menurut Bambang, aksi yang diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI tak seharusnya dilarang karena memberitahukan secara resmi.

"Tampak ada kecenderungan politis tidak sejalan dengan aktivitas GNPF MUI. Nanti lama-lama shalat Subuh bersama pun dilarang," ujar Bambang kepada Republika.co.id, Rabu (8/2).

Bambang mengatakan, dirinya hanya ingin mengingatkan supaya polisi kembali pada jati dirinya sebagai pangayom masyarakat. Bambang berharap polisi tak membeda-bedakan perlakukan kepada pihak tertentu.

Polda Metro Jaya melarang aksi tersebut dengan alasan menjaga situasi kondusif menjelang pencoblosan. Polda pun akan menindak tegas apabila aksi tersebut tetap digelar. Bambang menilai, sikap yang ditunjukan Polda Metro Jaya tersebut menandakan mereka menaruh curiga terhadap rencana aksi tersebut yaitu akan memunculkan ketidakamanan.

"Lho tugas polisi kan menjaga keamanan, bukan menjaga yang aman-aman,” kata Bambang.

Untuk diketahui, GNPF MUI berencana menggelar aksi 112. Mereka akan berkumpul di Masjid Istiqlal menuju Monas, berjalan ke Bundaran HI dan kembali ke Monas untuk membubarkan diri. Tujuan aksi tersebut tetap menuntut proses hukum terhadap terdakwa dugaan penistaan agama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan dukungan terhadap MUI. [rci] Pengamat: Aksi 112 Dilarang, Lama-Lama Shalat Subuh Bersama Dilarang Juga
Sumber: Muslimina

Tidak Terima Dicatut Namanya, Anonymous Internasional Ancam Lumpuhkan Tim Buzzer Ahok

Posted: 08 Feb 2017 05:36 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Tidak Terima Dicatut Namanya, Anonymous Internasional Ancam Lumpuhkan Tim Buzzer Ahok

Beberapa waktu yang lalu, jagad dunia maya dihebohkan oleh munuclnya video fitnah terhadap Habib Rizieq Syihab dengan tuduhan berzina dengan Firza Husein, dan video serta foto-foto fitnah tersebut mengatasnamakan bocoran dari tim Anonymous.

Menanggapai hal tersebut muncul video mengatas namakan Anonymous internasional, dalam video tersebut mereka merasa difitnah, karena mereka tidak pernah mengeluarkan berita terkait Habib Rizieq tersebut. buntut dari kelakuan keji Ahoker itu muncul video ancaman dari Anonymous dunia, belum diketahui secara pasti apakah betul-betul ancaman berasal dari Anonymous atau hanya orang-orang yang mengatasanamakan Anonymous, kita tunggu saja kelanjutannya.
Secara garis besar berikut ancamannya:

Salam untuk citizen dunia

kami adalah anonymous internasional.

Orang -orang Indonesia telah menjadi perhatian kami saat kami mendengar tim BUZZER AHOK telah menyebut nama kami di video mereka dan teks WhatsApp mereka mengenai habib Rizieq dan skandal firza.

Kami menolaknya. Video dan teks WhatsApp itu bukan milikmu.

Kami bisa saja jika melawan, Tapi kami tidak mau mengurusi politik di negaramu.
Sebagaimana yang telah kau ketahui anonymous sedang mengawasi kalian.

Kamu sudah melihat peringatan dari kami yang mengandung hak kebebasan dan hidup yang benar untuk melakukan pembunuhan karakter tingkat lanjut.

*Ahok buzzer*
jika kamu tetap bersikeras mencatut nama kami. Maka bersiaplah untuk menghadapi *SERANGAN* kami.

Kami siap memblokir seluruh media online kalian. Kami siap memberikan perdamaian untuk hal tersebut jika dibutuhkan.

Dan kami siap untuk melakukannya kepada orng yang menginginkannya.

Kami akan memanggil pasukan Anonymous untuk melakulan Hack, MEMBAJAK, membocorkan database, dan mengambil alih semua website Buzzer Ahok.

Peringatan terakhir, Jangan berani mambawa lagi nama kami untuk kepentingan permusuhan kalian.
Kami adalah anonymous. Kami adalah pasukan. Tersatukan oleh satu dan terpisahkan oleh nol. Kami tidak memaafkan dan kami tidak melupakan masalah ini.

sumber: fb
Tidak Terima Dicatut Namanya, Anonymous Internasional Ancam Lumpuhkan Tim Buzzer Ahok
Sumber: Muslimina

Incoming search terms:

  • ibu hamil makan coklat silver queen

Kontraversi, Polisi Data Ulama dan Pesantren di Madura, Apa Maksudnya ?

Posted: 08 Feb 2017 04:37 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Kontraversi, Polisi Data Ulama dan Pesantren di Madura, Apa Maksudnya ?

post-feature-image

mediapribumi.com – Beberapa waktu lalu aparat kepolisian di Jawa Timur melakukan pendataan ke para ulama, termasuk Madura. Pertanyaan pendataan ke para ulama hingga detail pribadi seperti tanggal lahir.

“Memang ada pendataan terhadap ulama terjadi di Madura,” kata KH Fadholi Muhammad Ruham kepada wartawan di sela acara Silaturahmi Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin dengan Ulama se-Madura dan Tapal Kuda di gedung Tri Brata, Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (3/2/2017).

Pendataan itu sempat membuat para ulama gerah. Karena pertanyaan petugas pendata hingga detail tentang pribadi ulama.

“Yang saya tahu, pertanyaannya sampai tanggal lahir,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al Fudhola’, Pademawu, Kabupaten Pamekasan itu.

Ketika di acara Silaturahmi hari ini, para ulama memaklumi setelah mendapatkan penjelasan langsung dari kapolda tentang maksud pendataan tersebut.

“Ternyata dari penjelasan Pak Kapolda, itu kesalahpahaman dari petugas,” terangnya.

“Sebenarnya Pak Kapolda meminta lewat aparatnya di bawah untuk mendata pesantren dan tempat-tempat yang menjadi tujuan pariwisata religius. Bukan mendata orangnya apalagi sampai tanggal lahir segala. Itu salah paham,” jelasnya. (dtk)
Kontraversi, Polisi Data Ulama dan Pesantren di Madura, Apa Maksudnya ?
Sumber: Media Pribumi

MENGHADAPI KEBANGKITAN PKI | Oleh Alfian Tanjung

Posted: 08 Feb 2017 04:37 AM PST

BeritaTerkiniOnline – MENGHADAPI KEBANGKITAN PKI | Oleh Alfian Tanjung

MENGHADAPI KEBANGKITAN PKI

Sikap ngeyel dan serius dari Kawan Yasona merupakan indikasi kuat di tingkat kepresidenan sangat akomodatif bahkan sangat wecome untuk mengawal comebacknya PKI.

Sejak tahun 1993 gerakan Mahasiswa Komunis SMID bermetamorfosis menjadi FORKOT, JARKOT, FIM, FAM & FMN juga LMND, gerakan Pelajar Komunis API, AFRA dan BAJAK, Gerakan Buruh Komunis SBSI (zaman PKI S”O”BSI), Jurnalis prokomunis/PKI, Budayawan DEKRA (dulu LEKRA), wiji Thukul dan Hanung Bramnathyo, Gerwani Baru Srikandi Demokrasi Indonesia (bentukan Gerwani Ribka Tjiptaning), Serikat Tani , STN (dulu BTI) dan beragam tampilan lainnya seperti PRD/PKI baru PKI lama sedang menyiapkan kongresnya yang ke 11 pada 2015 ini. Kongres ke 10 didesa Ngabrak Magelang Agustus 2010.

Kelakukan kaum PKI bisa dilihat dari buku harian Dita Indah Sari 1996 “well partai yang telah terkubur 31 tahun yang lalu akan kita dihidupkan kembali”, Pembakaran KPUD karawang dan kantor KPU Pusat selepas Pemilu 1999 dan pengepungan kantor Walikota jakarta barat oleh gerombolan gerwani (dengan menggunakan jasa abang becak dari Tangerang), penyerbuan anak HMI dicempaka Putih, oleh kawanan Pemuda Rakyat sambil berteriak Ganyak HMI, pembunuhan seorang ustadz di Cinajur selatan dengan menjerat leher dan membenamkan beliau hidup-hidup 2011, dan serangkaian keganasan watak asli PKI.

Terbitnya buku Aku Bangga Jadi anak PKI (2002), Anak PKI Masuk Parlemen (2005), 50 Tahun anak PKI (2008) dan Pedoman Revolusi Rakyat (2012), bersamaan dengan terbitan dalam dan luar negeri yang “meluruskan” kesadisan dan keganasan PKI seolah-olah gerombolan PKI adalah komuitas orang-orang yang beradab dan sholeh, padahal PKI adalah satuan kaum Atheis yang mengikuti instruksi Lenin dan Stalin ditahun 1965 bergani tuan yang bernama Mao Tse Dong.

Film Lentera merah, Wanita berkalung sorban, biarkan berbeda, tanda Tanya “?” dan senyap adalah sedikit bukti visual kedegilan kaum PKI. Kesimpulan : PKI The Real Come Back !

SEDIKIT DATA AWAL INI BISA MENJADI LANDASAN KERJA KITA MENGHADAPI GEROMBOLAN PKI YANG SEMAKIN BESAR KEPALA, YANG SECEPATNYA KEPALA TERSEBUT HARUS KITA KECILKAN ATAU KITA HANCURKAN DEMI TEGAKNYA PERADABAN YANG BERKETUHANAN DAN BERKEMANUSIAAN.

Sikap Kita : MENYIAPKAN PERLAWANAN DAN WASPADA.

Alfian Tanjung
Ketua Umum GNPI dan Divisi Riset GBN

*dari fb Alfian Tanjung (21/8/2015)

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

MENGHADAPI KEBANGKITAN PKI | Oleh Alfian Tanjung
Sumber: YES MUSLIM

Rabu, 08 Februari 2017

BeritaTerkiniOnline.com

BeritaTerkiniOnline.com


Tanggapi Isu Larangan Aksi 112, Pengamat: Lama-Lama Subuh Bersama Dilarang

Posted: 08 Feb 2017 03:40 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Tanggapi Isu Larangan Aksi 112, Pengamat: Lama-Lama Subuh Bersama Dilarang


Terkait pelarangan aksi 112 pada Sabtu (11/2/17) mendatang di Monas menuju Bundaran HI Jakarta oleh Polda Metro Jaya, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyampaikan tanggapan tegas.
Pihaknya menilai, Polda Metro Jaya tidak bisa melarang lantaran panitia aksi yang dikoordinatori oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan Forum Umat Islam (FUI) memberitahukan dan meminta izin secara resmi kepada pihak kepolisian.

"Tampak ada kecenderungan politis tidak sejalan dengan aktivitas GNPF MUI. Nanti lama-lama shalat Subuh bersama pun dilarang," ujar Bambang sebagaimana dilansir Republika, Rabu (8/2/17).


Bambang juga mengingatkan kepada pihak kepolisian agar kembali kepada jati dirinya yang dekat dan mengayomi masyarakat tanpa membeda-bedakan.

Terkait potensi mengganggu keamanan, Bambang menegaskan bahwa salah satu tugas polisi memang menjaga keamanan.

Lho tugas polisi kan menjaga keamanan, bukan menjaga yang aman-aman.” tegas Bambang.
Sebagai informasi, aksi 112 akan diadakan pada Sabtu (11/2/17) yang dimulai dengan shalat Subuh berjamaah di Masjid Istiqlal, dilanjutkan dengan jalan panjang ke Monas menuju Bundaran HI dan kembali ke Monas untuk membubarkan diri. [Om Pir/Tarbawia]



Tanggapi Isu Larangan Aksi 112, Pengamat: Lama-Lama Subuh Bersama Dilarang
Sumber: Tarbawia

FPI DKI: Menteri Agama Sudah Terintervensi Komunis yang Membatasi Isi Khutbah

Posted: 08 Feb 2017 03:40 AM PST

BeritaTerkiniOnline – FPI DKI: Menteri Agama Sudah Terintervensi Komunis yang Membatasi Isi Khutbah

post-feature-image


mediapribumi.com – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim berencana akan membatasi khutbah Jumat dengan ujaran kebencian. Rencana politikus PPP itu pun mendapat beragam tanggapan dari berbagai ormas Islam.

Sekjen Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamukmin menilai, rencana Menteri Agama itu sarat dengan intervensi.
“Menteri Agama sudah terintervensi komunis yang membatasi isi Khutbah,” kata Habib Novel kepada INILAHCOM, Kamis (2/2/2017).

Dia menambahkan, yang disampaikan dalam Khutbah Jumat sejatinya adalah hal yang diperintahkan agama.

“Justru yang kami sampaikan adalah kebenaran yang harus disampaikan secara utuh dan itu adalah yang diperintahkan Allah dan rasul dan sesuai dengan Pancasila,” tukasnya. [inilah] FPI DKI: Menteri Agama Sudah Terintervensi Komunis yang Membatasi Isi Khutbah
Sumber: Media Pribumi

Ada yang Janggal dalam Surat Panggilan Bareskrim ke Ustad Bachtiar Nasir

Posted: 08 Feb 2017 03:40 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Ada yang Janggal dalam Surat Panggilan Bareskrim ke Ustad Bachtiar Nasir

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia, Ustad Bachtiar Nasir dipanggil Bareskrim Polri, hari ini (8/2/2017).

Namun dia tidak datang, dan mengutus kuasa hukumnya Kaprita Ampera yang tiba di Bareskrim Polri.

Datang ke Bareskrim seorang diri, Kapitra menerangkan bahwa alasan Bachtiar tidak hadir dikarenakan ada hal yang aneh ketika dia membaca surat panggilan yang ditujukan pada kliennya itu. Pasalnya ada kesalahan di tanggal pemanggilan.

"Sebenarnya Ustaz Bachtiar Nasir sudah siap (datang).Tapi ketika baca surat panggilan, surat panggilan diantar tanggal 6 jam 23.34 malam. Undang-Undang mengamanahkan, Pasal 227 KUHAP, surat panggilan itu menerima harus 3 hari. Ini dua hari, maka kita konfirmasi dulu ke penyidik," kata dia di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2017).

Lanjut dia menuturkan, sejumlah kejanggalan juga terjadi di surat pemanggilan. Di mana pemanggilan berbarengan dengan tanggal pelaporan dan kasus naik sidik di tanggal yang sama 6 Februari.

Enggan berburuk sangka, Kapitra malah menduga ada kekhilafan dari penyidik dalam membuat surat panggilan terhadap kliennya itu. Sehingga dia enggan menyebut itu sebagai suatu kejanggalan.

"Bukan kejanggalan. Penyidiknya yang mungkin terlalu bersemangat, sehingga amanah yang terlupakan, khususnya Pasal 227 KUHAP," kata dia.[psi] Ada yang Janggal dalam Surat Panggilan Bareskrim ke Ustad Bachtiar Nasir
Sumber: Muslimina

Bikin Resah, Pendataan Ulama di Jombang Dinilai Mirip Zaman PKI

Posted: 08 Feb 2017 02:33 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Bikin Resah, Pendataan Ulama di Jombang Dinilai Mirip Zaman PKI

post-feature-image

mediapribumi.com – Pendataan ulama pesantren oleh polisi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur membuat para kiai di Kota Santri Jombang resah. Dalam situasi seperti sekarang para kiai khawatir pendataan tersebut akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Kekhawatiran para kiai pesantren atas pendataan yang dilakukan polisi sebagaimana diungkapkan KH Mohamad Irfan Yusuf, salah satu pengasuh pondok pesantren di Dusun Tebu Ireng Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Gus Irfan panggilan akrab Kiai Mohamad Irfan Yusuf mengaku bingung dan bertanya-tanya kenapa polisi mendata para kiai. Menurut dia, yang dilakukan polisi ini mirip dengan situasi seperti pada zaman PKI puluhan tahun silam. Cara polisi meminta data menurutnya juga sangat tidak etis.

Saat itu, kata dia, polisi tiba-tiba datang ke pesantren dan meninggalkan blangko atau angket agar diisi oleh kiai tanpa memberikan penjelasan maksud dan tujuannya. Dalam situasi seperti sekarang cara polisi meminta data seperti ini tentu saja membuat para kiai resah dan bertanya-tanya.

Sebelumnya, Kapolres Jombang AKBP Agung Marliyanto meminta maaf kepada para kiai dan ulama atas kesalahpahaman mengenai pendataan terhadap para ulama di wilayah Kabupaten Jombang.

Menurut Kapolres yang terjadi sebenarnya hanyalah pendataan terhadap potensi wilayah yang ada di masyarakat bukan khusus terhadap para kiai.

"Bisa data potensi bencana, harga-harga kebutuhan pokok, nama-nama tokoh masyarakat dan masih banyak lagi," kilah Kapolres. [okezone] Bikin Resah, Pendataan Ulama di Jombang Dinilai Mirip Zaman PKI
Sumber: Media Pribumi

Pernyataan Bernada “Ancaman” Dari Kapolda Bikin Umat Semakin Semangat Ikut 112

Posted: 08 Feb 2017 02:33 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Pernyataan Bernada “Ancaman” Dari Kapolda Bikin Umat Semakin Semangat Ikut 112

Pernyataan Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan yang melarang Aksi 112 menuai kritik dari beberapa kalangan.

Salah satunya Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia menilai sikap Iriawan yang bernada ancaman tidak sepatutnya dilakukan.

“Bahasa yang diucapkan Pak Iriawan tidak sepatutnya dilontarkan oleh seorang Kapolda. Kata-kata bernada ancaman akan membubarkan paksa dan sebagainya justru akan menyebabkan pergolakan massa yang lebih besar untuk ikut aksi tersebut,” kata Dahnil melalui pesan singkat kepada JPNN, Rabu (8/2).

Dahnil menegaskan, sebagai petinggi polisi seharusnya Iriawan tidak memahami kondisi umat beragama saat ini. Ia menganjurkan agara polisi harus lebih bisa merangkuk ormas dan para pemuka agama.

“Saya kira pernyataan Iriawan seperti kurang memahami psikologis dan antropologis umat beragama di Indonesia saat ini. Sebagai pengayom masyarakat, sudah seharusnya polisi merangkul kegiatan umat beragama dalam mencari solusi terbaik, bukan dengan mengancam,” tutup Dahnil.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya melarang Aksi 112 yang akan digelar 11 Februari mendatang dengan alasan akan mengganggu masa tenang pilkada serentak khususnya di DKI Jakarta. (jpnn)
Pernyataan Bernada “Ancaman” Dari Kapolda Bikin Umat Semakin Semangat Ikut 112
Sumber: Muslimina

Ngaku-Ngaku sebagai Aliansi Santri Nasional, Beginilah Tampilan Pendemo di Gedung PBNU

Posted: 08 Feb 2017 01:36 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Ngaku-Ngaku sebagai Aliansi Santri Nasional, Beginilah Tampilan Pendemo di Gedung PBNU

(inet)


Dagelan kembali dimainkan di negeri mayoritas Muslim ini. Sekelompok orang berpenampilan tak layaknya santri menggeruduk kantor Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Jakarta pada Rabu (8/2/17).
Mereka membentangkan spanduk yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBNU. Gambar sekjend diapit oleh Agus-Sylvi yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta nomor urut 1.
Saat dimintai keterangan, pria berpenampilan gondrong dan wanita tanpa jilbab terlihat kebingungan. Mereka gagap menjawab pertanyaan dan bungkam saat ditanyai berasal dari mana.
(inet)


“Ini yang demo di PBNU, yang mengatasnamakan Aliansi Santri Nasional Indonesia,” tutur sebuah sumber kepada Tarbawia, mengutip sohibnya yang berada di lapangan.
Menanggapi unggahan tersebut, netizen berbeda pendapat. Sebagiannya mempertanyakan.
“Masa’ tampang-tampang santri kayak gini? Lucu-lucu sekarang ini.”
“Santri dakocan itu,”
“Halah wes semrawut dunia ini…”
“Dunia panggung sandiwara…”

(inet)
Sumber yang sama juga menerangkan, sebagian mereka diamankan oleh pengurus PBNU. Sempat terjadi bentrok. Empat orang diamankan.
“Bentrok tadi, Mas. Langsung ditarikin sama orang-orang PBNU, ditanyain santri dari mana, (mereka) pada diam. Ada empat orang yang diamankan, koordinator demo.” tegas sumber yang enggan disebut namanya. [Om Pir/Tarbawia]



Ngaku-Ngaku sebagai Aliansi Santri Nasional, Beginilah Tampilan Pendemo di Gedung PBNU
Sumber: Tarbawia

Luhut : Presiden Enggak Bisa Diatur, Jadi Enggak Ada yang Bisa Larang

Posted: 08 Feb 2017 01:33 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Luhut : Presiden Enggak Bisa Diatur, Jadi Enggak Ada yang Bisa Larang

post-feature-image

mediapribumi.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, Presiden Joko Widodo merupakan sosok orang yang tidak mau diatur-atur.

Pernyataan tersebut merespons pernyataan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan, ada tiga orang di lingkar Jokowi yang melarang Presiden bertemu SBY.

“Presiden itu, satu yang mau saya bilang ke Anda-Anda, enggak bisa diatur-atur. Jadi enggak adalah yang bisa melarang-larang Presiden (bertemu SBY),” ujar Luhut di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (3/2/2017).

“Orang itu sering salah melihat. Salah mempersepsikan, Presiden itu seolah-olah bisa diatur-atur sama si Badu, si Polan, Enggak pernah begitu,” kata dia.

Jokowi, menurut Luhut, memang merupakan seorang pendengar yang baik. Jokowi selalu mendengarkan masukan dari kiri dan kanannya.

Namun, soal apa yang akan diputuskan nanti, hal itu murni keluar dari kajian dan pertimbangannya sendiri.

“Presiden selalu menerima pendapat, iyes. Beliau dengerin, beliau pelajari. Tapi beliau juga yang putusin sendiri,” ujar Luhut.

Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat mengatakan, ada pihak yang melarang Presiden Joko Widodo untuk bertemu dengannya.

Pihak tersebut, kata SBY, adalah orang-orang yang berada di lingkaran Presiden.

“Konon, beliau (Jokowi) ingin bertemu dengan saya, tapi dilarang oleh dua atau tiga orang di sekitar beliau untuk bertemu saya. Hebat juga dua-tiga orang itu bisa melarang Presiden bertemu sahabatnya,” kata SBY dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

SBY memendam keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. SBY ingin bertemu Jokowi untuk mengklarifikasi segala hal yang dikaitkan dengannya.

SBY merasa dituduh menggerakkan dan mendanai aksi damai pada 4 November 2016, tudingan terkait upaya makar, dan sejumlah tuduhan lainnya.

“Sayang sekali, saya belum ada kesempatan bertemu Presiden Jokowi. Kalau bertemu, saya ingin bicara blakblakan, siapa yang menyampaikan informasi dan intelijen kepada beliau kalau saya mendanai 411, dan lain-lain,” ujar SBY.

“Saya ingin melakukan klarifikasi secara baik, dengan tujuan dan niat yang baik, agar tidak menyimpan praduga atau saling curiga,” ucapnya. (kompass)
Luhut : Presiden Enggak Bisa Diatur, Jadi Enggak Ada yang Bisa Larang
Sumber: Media Pribumi

( Jangan BUTA Sejarah ) : PKI antara Tahun 1945 sampai 1965 di INDONESIA

Posted: 08 Feb 2017 01:33 AM PST

BeritaTerkiniOnline – ( Jangan BUTA Sejarah ) : PKI antara Tahun 1945 sampai 1965 di INDONESIA
Bismillaah Wal Hamdulillaah …
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah …

A. KRONOLOGIS

1. Tanggal 8 Oktober 1945 : Gerakan Bawah Tanah PKI membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia) dan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia).

2. Medio Oktober 1945 : AMRI Slawi pimpinan Sakirman dan AMRI Talang pimpinan Kutil menteror, menangkap dan membunuh sejumlah pejabat pemerintah di Tegal.

3. Tanggal 17 Oktober 1945 : Tokoh Komunis Banten Ce' Mamat yang terpilih sebagai Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) membentuk DPRS (Dewan Pemerintahan Rakyat Serang) dan merebut pemerintahan Keresidenan Banten melalui teror dengan kekuatan massanya.

4. Tanggal 18 Oktober 1945 : Badan Direktorium Dewan Pusat yang dipimpin Tokoh Komunis Tangerang, Ahmad Khoirun, membentuk laskar yang diberi nama Ubel-Ubel dan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara.

5. Tanggal 21 Oktober 1945 : PKI dibangun kembali secara terbuka.

6. Tanggal 4 November 1945 : API dan AMRI menyerbu Kantor Pemda Tegal dan Markas TKR, tapi gagal. Lalu membentuk Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah untuk merebut kekuasaan di Keresidenan Pekalongan yang meliputi Brebes, Tegal dan Pemalang.

7. Tanggal 9 Desember 1945 : PKI Banten pimpinan Ce' Mamat menculik dan membunuh Bupati Lebak, R. Hardiwinangun, di Jembatan Sungai Cimancak.

8. Tanggal 12 Desember 1945 : Ubel-Ubel Mauk yang dinamakan Laskar Hitam di bawah pimpinan Usman membunuh Tokoh Nasional Oto Iskandar Dinata.

9. Tanggal 12 Februari 1946 : PKI Cirebon di bawah pimpinan Mr.Yoesoef dan Mr.Soeprapto membentuk Laskar Merah merebut kekuasaan Kota Cirebon dan melucuti TRI.

10. Tanggal 14 Februari 1946 : TRI merebut kembali Kota Cirebon dari PKI.

11. Tanggal 3 – 9 Maret 1946 : PKI Langkat – Sumatera di bawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan dengan gerakan massa atas nama revolusi sosial menyerbu Istana Sultan Langkat Darul Aman di Tanjung Pura dan membunuh Sultan bersama keluarganya serta menjarah harta kekayaannya.

12. Tahun 1947 : Kader PKI Amir Syarifuddin Harahap berhasil jadi PM Republik Indonesia dan membentuk kabinet.

13. Tanggal 17 Januari 1948 : PM Amir Syarifuddin Harahap menggelar Perjanjian Renville dengan Belanda.

14. Tanggal 23 Januari 1948 : Presiden Soekarno membubarkan Kabinet PM Amir Syarifuddin Harahap dan menunjuk Wapres M Hatta untuk membentuk Kabinet baru.

15. Bulan Januari 1948 : PKI membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin untuk beroposisi terhadap Kabinet Hatta.

16. Tanggal 29 Mei 1948 : M.Hatta melakukan ReRa (Reorganisasi dan Rasionalisasi) terhadap TNI dan PNS untuk membersihkannya dari unsur-unsur PKI.

17. Bulan Mei 1948 : Muso pulang kembali dari Moskow – Rusia setelah 12 (dua belas) tahun tinggal disana.

18. Tanggal 23 Juni – 18 Juli 1948 : PKI Klaten melalui SARBUPRI (Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia) melakukan pemogokan massal untuk merongrong pemerintah RI.

19. Tanggal 11 Agustus 1948 : Muso memimpin FDR / PKI dan merekonstruksi Politbiro PKI, termasuk DN. Aidit, MH Lukman dan Nyoto.

20. Tanggal 13 Agustus 1948 : Muso bertemu dengan Presiden Soekarno dan diminta untuk memperkuat Perjuangan Revolusi, namun dijawab bahwa dia pulang untuk menertibkan keadaan, yaitu untuk membangun dan memajukan FDR / PKI.

21. Tanggal 19 Agustus 1948 : PKI Surakarta membuat KERUSUHAN membakar pameran HUT RI ke-3 di Sriwedari – Surakarta, Jawa Tengah.

22. Tanggal 26 – 27 Agustus 1948 : Konferensi PKI

23. Tanggal 31 Agustus 1948 : FDR dibubarkan, lalu Partai Buruh dan Partai Sosialis berfusi ke PKI.

24. Tanggal 5 September 1948 : Muso dan PKI nya menyerukan RI agar berkiblat ke UNI SOVIET.

25. Tanggal 10 September 1948 : Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo dan dua perwira polisi dicegat massa PKI di Kedunggalar – Ngawi dan dibunuh, serta jenazahnya dibuang di dalam hutan.

26. Medio September 1948 : Dr. Moewardi yang bertugas di Rumah Sakit Solo dan sering menentang PKI diculik dan dibunuh oleh PKI, begitu juga Kol. Marhadi diculik dan dibunuh oleh PKI di Madiun, kini namanya jadi nama Monumen di alun-alun Kota Madiun.

27. Tanggal 13 September 1948 : Bentrok antara TNI pro pemerintah dengan unsur TNI pro PKI di Solo.

28. Tanggal 17 September 1948 : PKI menculik para Kyai Pesantren Takeran di Magetan. KH Sulaiman Zuhdi Affandi digelandang secara keji oleh PKI dan dikubur hidup-hidup di sumur pembantaian Desa Koco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Di sumur tersebut ditemukan 108 (seratus delapan) kerangka jenazah korban kebiadaban PKI. Selain itu, ratusan orang ditangkap dan dibantai PKI di Pabrik Gula Gorang Gareng.

29. Tanggal 18 September 1948 : Kolonel Djokosujono dan Sumarsono mendeklarasikan NEGARA REPUBLIK SOVIET INDONESIA dengan Muso sebagai Presiden dan Amir Syarifoeddin Harahap sebagai Perdana Menteri.

30. Tanggal 19 September 1948 : Soekarno menyerukan rakyat Indonesia untuk memilih Muso atau Soekarno – Hatta. Akhirnya, Pecah perang di Madiun : Divisi I Siliwiangi pimpinan Kol. Soengkono menyerang PKI dari Timur dan Divisi II pimpinan Kol. Gatot Soebroto menyerang PKI dari Barat

31. Tanggal 19 September 1948 : PKI merebut Madiun, lalu menguasai Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Purwantoro, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Kudus, Pati, Blora, Rembang dan Cepu serta kota-kota lainnya.

32. Tanggal 20 September 1948 : PKI Madiun menangkap 20 orang polisi dan menyiksa serta membantainya.

33. Tanggal 21 September 1948 : PKI Blitar menculik dan menyembelih Bupati Blora Mr. Iskandar dan Camat Margorojo – Pati Oetoro, bersama tiga orang lainnya yaitu Dr.Susanto, Abu Umar dan Gunandar, lalu jenazahnya dibuang ke sumur di Dukuh Pohrendeng Desa Kedungringin Kecamatan Tujungan Kabupaten Blora.

34. Tanggal 18 – 21 September 1948 : PKI menciptakan 2 (Dua) Ladang Pembantaian / Killing Fields dan 7 (Tujuh) Sumur Neraka di MAGETAN untuk membuang semua jenazah korban yang mereka siksa dan bantai :

a. Ladang Pembantaian Pabrik Gula Gorang Gareng di Desa Geni Langit.
b. Ladang Pembantaian Alas Tuwa di Desa Geni Langit.
c. Sumur Neraka Desa Dijenan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Magetan.
d. Sumur Neraka Desa Soco I Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
e. Sumur Neraka Desa Soco II Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
f. Sumur Neraka Desa Cigrok Kecamatan Kenongomulyo Kabupaten Magetan.
g. Sumur Neraka Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
h. Sumur Neraka Desa Bogem Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
i. Sumur Neraka Desa Batokan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Magetan.

35. Tanggal 30 September 1948 : Panglima Besar Sudirman mengumumkan bahwa tentara Pemerintah RI berhasil merebut dan menguasai kembali Madiun. Namun Tentara PKI yang lari dari Madiun memasuki Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Dungus dan membantai semua tawanan yang terdiri dari TNI, Polisi, pejabat pemerintah, Tokoh Masyarakat dan Ulama serta Santri.

36. Tanggal 4 Oktober 1948 : PKI membantai sedikitnya 212 tawanan di ruangan bekas Laboratorium dan gudang dinamit di Tirtomulyo Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

37. Tanggal 30 Oktober 1948 : Para Pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun ditangkap dan dihukum mati, seperti Muso, Amir Syarifuddin, Suripno, Djokosujono, Maruto Darusman, Sajogo, dan lainnya.

38. Tanggal 31 Oktober 1948 : Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH Lukman dan Nyoto pergi ke pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

39. Akhir November 1948 : seluruh pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan seluruh daerah yang semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain : Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan lainnya.

40. Tanggal 19 Desember 1948 : Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.

41. Tahun 1949 : PKI tetap tidak dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

42. Awal Januari 1950 : Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi para korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 kerangka mayat yang 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 kerangka mayat yang semuanya berhasil diidentifikasi. Para korban berasal dari berbagai kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

43. Tahun 1950 : PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.

44. Tanggal 6 Agustus 1951 : Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua senjata api yang ada.

45. Tahun 1951 : Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai Nasionalis yang sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

46. Tahun 1955 : PKI ikut Pemilu pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

47. Tanggal 8 – 11 September 1957 : Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang – Sumatera Selatan mengharamkan ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

48. Tahun 1958 : Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat, karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI

49. Tanggal 15 Februari 1958 : Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun pemberontakkan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

50. Tanggal 11 Juli 1958 : DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

51. Bulan Agustus 1959 : TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.

52. Tahun 1960 : Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

53. Tanggal 17 Agustus 1960 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustuts 1960 tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

54. Pertengahan Tahun 1960 : Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta orang.

55. Bulan Maret 1962 : PKI resmi masuk dalam pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

56. Bulan April 1962 : Kongres PKI.

57. Tahun 1963 : PKI memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih "mempersenjatai rakyat untuk bela negara" melawan Malaysia.

58. Tanggal 10 Juli 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

59. Tahun 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terjadi Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain : KH. Buya Hamka, KH.Yunan Helmi Nasution, KH. Isa Anshari, KH. Mukhtar Ghazali, KH. EZ. Muttaqin, KH. Soleh Iskandar, KH. Ghazali Sahlan dan KH. Dalari Umar.

60. Bulan Desember 1964 : Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

61. Tanggal 6 Januari 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1 / KOTI / 1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah memfitnah PKI

62. Tanggal 13 Januari 1965 : Dua sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) menyerang dan menyiksa peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan pelajar wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mush-haf Al-Qur'an dan merobek serta menginjak-injaknya.

63. Awal Tahun 1965 : PKI dengan 3 juta anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

64. Tanggal 14 Mei 1965 : Tiga sayap organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut perkebunan negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dengan menangkap dan menyiksa serta membunuh Pelda Sodjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

65. Bulan Juli 1965 : PKI menggelar pelatihan militer untuk 2000 anggotanya di Pangkalan Udara Halim dengan dalih "mempersenjatai rakyat untuk bela negara", dan dibantu oleh unsur TNI Angkatan Udara.

66. Tanggal 21 September 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

67. Tanggal 30 September 1965 Pagi : Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

68. Tanggal 30 September 1965 Malam : Terjadi Gerakan G30S / PKI atau disebut juga GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) :

a. PKI menculik dan membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA – Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen S. Parman, Mayjen Panjaitan dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.

b. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution.

c. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga rumah kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jenderal AH Nasution.

d. PKI juga menembak putri bungsu Jenderal AH Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yang berusaha menjadi perisai ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.

e. G30S / PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

f. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah perwira ABRI / TNI dari berbagai angkatan, antara lain :

– Angkatan Darat : Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo dan Kolonel Infantri A. Latief

– Angkatan Laut : Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi dan Komodor Laut Soenardi

– Angakatan Udara : Men / Pangau Laksyda Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo dan Mayor Udara Sujono

– Kepolisian : Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.

69. Tanggal 1 Oktober 1965 : PKI di Yogyakarta juga membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil alih kekuasaan.

70. Tanggal 2 Oktober 1965 : Soeharto mnegambil alih kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut pangkalan udara Halim dari PKI.

71. Tanggal 6 Oktober 1965 : Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

72. Tanggal 13 Oktober 1965 : Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di seluruh Jawa.

73. Tanggal 18 Oktober 1965 : PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah keracunan mereka dibantai oleh PKI dan jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi saksi mata peristiwa. Persitiwa tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

74. Tanggal 19 Oktober 1965 : Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

75. Tanggal 11 November 1965 : PNI dan PKI bentrok di Bali.

76. Tanggal 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta dihukum mati.

77. Bulan Desember 1965 : Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

78. Tanggal 11 Maret 1965 : Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah pengamanan Negara RI.

79. Tanggal 12 Maret 1965 : Soeharto melarang secara resmi PKI.

80. Bulan April 1965 : Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.

81. Tanggal 13 Februari 1966 : Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : "Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…"

82. Tanggal 5 Juli 1966 : Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS – RI Jenderal TNI AH Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

83. Bulan Desember 1966 : Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1967.

84. Tahun 1967 : Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di di wilayah terpencil di Selatan Blitar bersama kaum Tani PKI.

85. Bulan Maret 1968 : Kaum Tani PKI di Selatan Blitar menyerang para pemimpin dan kader NU, sehingga 60 (enam puluh) orang NU tewas dibunuh.

86. Pertengahan 1968 : TNI menyerang Blitar dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

87. Dari tahun 1968 s/d 1998 : Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasinya dilarang di seluruh Indonesia dengan dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966.

88. Dari tahun 1998 s/d 2015 : Pasca Reformasi 1998 Pimpinan dan Angota PKI yang dibebaskan dari penjara, beserta keluarga dan simpatisannya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemutar balikkan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN pejuang kemerdekaan RI.

B. ANALISA DAN KESIMPULAN

1. Sejak dibentuk kembali pada tanggal 21 Oktober 1945, PKI terus bangkit dan berkembang pesat melalui POLITIK MENGHALALKAN SEGALA CARA, mulai dari pembubaran Partai Islam dan Ormas Islam serta penangkapan para Tokohnya, hingga penculikan dan pembunuhan Ulama dan Umara.

2. Sejak dibentuk kembali PKI tetap selalu mengeksploitasi BURUH dan TANI dalam sepak terjangnya untuk mencapai tujuan-tujuan politik komunismenya.

3. PKI punya pengaruh kuat terhadap Presiden Soekarno hingga berhasil menekan Presiden membubarkan musuh-musuhnya seperti Partai Masyumi, Ormas GPII dan Partai Murba.

4. Kiblat Perjuangan PKI adalah UNI SOVIET, lalu mengembangkan hubungan dengan Komunis JERMAN dan RRT, sehingga PKI sejak lahir hingga dibubarkan tidak pernah memiliki ruh Kebangsaan Nusantara mau pun Nasionalisme Indonesia.

5. Pemberontakan PKI tahun 1948 dan tahun 1965 adalah bukti autentik tentang PENGKHIANATAN PKI terhadap Bangsa dan rakyat serta Negara Indonesia.

6. Sejak awal PKI didirikan lalu dibubarkan, kemudian dibentuk kembali hingga dibubarkan kembali TIDAK ADA sedikit pun Kontribusi PKI dalam perjuangan Kemerdekaan RI.

7. PKI berhasil merekrut PARAPERWIRA TNI yang berhaluan kiri dari berbagai angkatan untuk mengadu-domba mereka, serta membentuk pasukan khusus untuk melakukan teror dan pembunuhan, seperti Pasukan Cakrabirawa saat menculik dan membunuh para Jenderal Pahlawan Revolusi.

8. PKI bersifat KEJAM dan BIADAB sehingga tidak segan-segan membunuh Ulama, Santri, Jenderal hingga anak-anak, bahkan Kader NU yang merupakan Mitra PKI dalam NASAKOM diserang dan dibunuh juga.

9. PKI layak dan patut dilarang dan dibasmi di seluruh wilayah NKRI karena pengkhianatan dan kebiadabannya, sehingga sikap TNI dan NU sudah benar dalam menumpas PKI, begitu juga TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 sudah sangat tepat,

10. Soekarno bukan PKI, tapi sikap dan putusan kebijakannya banyak cenderung Pro PKI.

Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah …

[Habib Muhammad Rizieq Syihab] : http://www.suara-islam.com/read/index/15164/PKI—Tahun-1945-s-d-1965
( Jangan BUTA Sejarah ) : PKI antara Tahun 1945 sampai 1965 di INDONESIA
Sumber: YES MUSLIM

Kembali Langgar UU Minerba, Bukti Pemerintah Takluk dan Berpihak Pada Freeport

Posted: 08 Feb 2017 12:40 AM PST

BeritaTerkiniOnline – Kembali Langgar UU Minerba, Bukti Pemerintah Takluk dan Berpihak Pada Freeport

Mediaumat.com – Pemerintah kembali akan memberikan izin ekspor sementara kepada Freeport padahal jelas bertentangan dengan UU Minerba Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba).

"Inilah bukti nyata bahwa rezim negeri itu takluk dan lebih berpihak kepada korporasi dibandingkan dengan kepentingan negara dan rakyat," ujar peneliti senior Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Muhammad Ishak kepada mediaumat.com, Senin (6/2/2017).

Pasalnya, UU tersebut mewajibkan perusahaan pertambangan mineral untuk membangun pabrik smelter maksimal tahun 2014. Jika tidak, izin ekpornya dibekukan. Meskipun dalam kenyataannya Freeport tidak mematuhi UU tersebut, namun pemerintah terus memberikan toleransi.

Terakhir, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor  tahun 2017 dengan tujuan agar Freeport dapat kembali melakukan ekspor. Meskipun dalam PP tersebut dinyatakan bahwa ekspor hanya dapat dilakukan kembali jika status Kontrak Karya perusahaan pertambangan diubah menjadi Izin Usaha Pertambangan, namun lagi-lagi pemerintah kembali berdalih bahwa proses perubahan tersebut memakan waktu hingga enam bulan sehingga pemerintah akan menerbitkan Izin Usaha Pertambangan Sementara agar perusahaan itu dapat kembali melakukan ekspor.
"Semestinya, pemerintah bersikap tegas dengan perusahaan itu. Sayangnya, pemerintah justru terlihat takluk dengan perusahaan ini," kata Ishak.

Menurutnya, pemerintah secara terang benderang telah melakukan pelanggaran UU demi meneruskan kegiatan ekspor perusahaan AS tersebut.  "Tidak tanggung-tanggung, pemerintah harus merevisi hingga empat kali PP Nomor 23 tahun 2010 agar perusahaan ini dapat tetap melakukan ekspor meskipun berbagai syarat yang diminta pemerintah tidak dipenuhi," keluhnya.

Padahal, lanjut Ishak, dalam banyak kasus, perusahaan itu sama sekali tidak memiliki itikad untuk tunduk pada berbagai regulasi yang ada. Perusahaan ini misalnya, belum bersedia membanguan smelter, jika kontraknya yang berakhir tahun 2021, belum diperpanjang. Selain itu, perusahaan ini juga belum bersedia melepaskan sahamnya sebesar 30 persen kepada pemerintah sesuai dengan skema yang ditetapkan pemerintah.

"Perusahaan ini juga belum mau membayar tunggakan pajak kepada Pemerintah Daerah Papua sebesar Rp3,4 triliun," pungkasnya.[] Joko Prasetyo

Kembali Langgar UU Minerba, Bukti Pemerintah Takluk dan Berpihak Pada Freeport
Sumber: Media Umat – Memperjuangkan Kehidupan Islam

KH M Arifin Ilham Beberkan 20 Ciri Pemimpin Ideal, Ahok Masuk Nomor Berapa Ya?

Posted: 08 Feb 2017 12:40 AM PST

BeritaTerkiniOnline – KH M Arifin Ilham Beberkan 20 Ciri Pemimpin Ideal, Ahok Masuk Nomor Berapa Ya?

 

Jelang pencoblosan pasangan calon Kepala Daerah pada Pilkada serentak pada Kamis, 15 Februari 2017, Pemimpin Majlis Az-Zikra KH Muhammad Arifin Ilham menyampaikan wasiat agung kepada kaum Muslimin, khususnya warga DKI Jakarta.
Dalam wasiat agung tersebut, dai yang kerap berbusana serbaputih ini menyampaikan 20 kriteria pemimpin yang ideal.
“Muslim. Dewasa. Sehat jasmani. Bertaqwa, takut sekali berbuat maksiat. Ikhlas,” tulis Kiyai Arifin menerangkan lima ciri pemimpin ideal yang harus ditelisik dari 3 pasang calon Gubernur dan Wakilnya.
Dalam lima kriteria berikutnya, dai kelahiran Banjarmasin ini menyebutkan sifat-sifat yang merupakan sifat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
 

“Jujur, shiddiq. Cerdas, fathonah. Dipercaya, amanah. Semangat dakwah. Tabligh.” lanjut Kiyai Arifin.
Menurut Kiyai Arifin, seorang pemimpin ideal juga harus berani, tetapi tegas dan bijaksana serta berwibawa.
“Adil. Bijaksana. Berani. Tegas. Berwibawa.” tegas dai yang sehari-hari mengenakan busana serbaputih ini.
“Rendah hati. Dermawan. Belas kasih, penyayang. Teladan, uswah hasanah. Dicintai umat. Rumah tangganya sakinah,” pungkas Kiyai Arifin menegaskan. [Om Pir/Tarbawia]


KH M Arifin Ilham Beberkan 20 Ciri Pemimpin Ideal, Ahok Masuk Nomor Berapa Ya?
Sumber: Tarbawia