The Naked Traveler |
Posted: 03 Sep 2015 04:00 AM PDT Bali memang membebaskan. Bagi orang Indonesia, pergi ke Bali berarti akan mendapat kebebasan, terutama dalam hal berpakaian. Dari hasil survei kecil-kecilan di Twitter @TrinityTraveler ternyata pada ngaku bahwa memang ada baju yang cuma berani dipakai di Bali. Kenapa cuma di Bali? Karena cuma di Bali lah bebas pakai bikini, hot pants, tank tops/singlet, dan segala macam model baju terbuka tanpa dipandang aneh. Karena sering ke Bali, saya jadi memperhatikan gaya turis domestik. Saya ingin membuktikan hipotesis bahwa gaya mereka memang dibuat khusus untuk "edisi Bali". Saya tekankan lagi bahwa pengamatan ini sangat subyektif dan sama sekali bukan berdasarkan sirik. Tidak ada yang bilang benar atau salah kok. Kalau nggak merasa, ya santai aja. Kalau tersinggung, berarti bener kan Anda bergaya seperti di bawah ini?
Tau kan kalau di Bali itu panas dengan tingkat kelembapan tinggi? Nah, mereka ini sepertinya punya baju liburan khusus yang (hanya) bagus untuk difoto. Bahannya bukan katun ringan yang menyerap keringat, tapi campuran bahan polyester, spandex, bahkan ada yang pake bahan rajut, satin, sutra, brokat, atau kain yang bunyinya aja kresek-kresek.
Karena pake baju "khusus di Bali aja" alias bukan dalam keadaan biasa, mereka terlihat uncomfortable. Selain baju serba terbuka seperti tank top berdada rendah dan hot pants yang dalaman sakunya keluar, ada juga yang pake baju bermodel ajaib. Contohnya, baju longgar transparan berbahan mirip selendang, baju yang punggungnya bolong, baju berpayet, dan lain-lain. Umumnya sih cewek-cewek suka pake dress panjang bermotif ramai dengan atasan model kemben. Kaum berjilbab pun tak kalah, ada yang pake summer dress dengan dalaman kaos berlengan panjang turtle neck dan legging berbahan mengkilap. Semua itu ditambah dengan aksesoris, terutama kalung. Cewek lokal Bali sebenarnya kadang pake baju bermodel ajaib juga, cuman cewek yang bukan orang lokal keliatan banget gayanya dari kejauhan. I can spot them from a mile away! Mereka seperti pake kostum sehingga tampak uncomfortable. Seperti anak SD pake baju tradisional pada Hari Kartini – tampak excited, tapi unnatural.
Turis domestik cirinya adalah pergi bergerombolan. Nah, liburan segrup keluarga, sesekolahan, sekantoran, atau segeng temen ketauan dari bajunya. Ada yang niat bikin kaos atau jaket bertuliskan "Keluarga Besar Anu" atau "Outing PT Gila" atau "SMA 1000". Namanya acara resmi ya sudah lah ya. Nah kalau segeng temen ini yang lucu. Biasanya ada 4-5 cewek seumuran pakai baju yang ada dress code-nya, seperti model sama warna lain atau warna sama model lain. Contoh tank top warna-warni atau blus putih dan celana pendek jeans. Fotonya lagi mimi-mimi di beach club.
Meski sendal, tapi cewek seringnya pake sendal dengan alas berbahan kulit dengan aksesoris manik-manik, kembang, atau tali-tali ala gladiator. Kalaupun sendal jepit karet, itu pun yang beraksesoris. Atau pake sendal berhak. Malah siang-siang ada juga yang pake sepatu berhak tinggi, termasuk wedges.
Ini nggak usah dijelaskan lagi ya? Biasanya sih cewek kota besar di Jawa yang kayak begini. Entah maksudnya supaya kece difoto (karena ke Bali aktivitasnya foto-foto), atau emang nggak pede. Dan menjelang sore, make up mereka meleleh sehingga bedaknya udah blang bentong. Setelah itu, keluar lah kertas minyak. Hehehe!
Biasanya cewek doyan bawa handbag besar branded (entah asli atau KW) yang dijinjing di lipatan siku, kadang bertali logam – persis kayak ke kantor atau ke mal. Apa nggak sayang tuh basah? Eh, ke pantai Bali nggak basah-basahan sih. Kalau bapak-bapak, banyak yang doyannya pake tas pinggang. Kalau segeng, plus tas kresek belanjaan.
Namanya juga di pantai kan silau, jadi kaca mata hitam itu wajib. Cewek-cewek banyak pake kaca mata item lebar yang lebih mirip "kaca muka" dengan frame beraksesoris. Herannya, kaca mata itu dipake di Bali doang, di Jakarta yang silau juga nggak pernah disentuh.
Khusus untuk edisi Bali yang panas, maka keluar lah segala jenis topi. Mulai dari topi bisbol berlogo sponsor, topi ascot, topi panama, topi fedora, topi berbunga, topi anyaman, sampai topi superlebar ala emak-emak main golf. Taruhan, di kota asalnya yang juga panas nggak pernah dipake.
Kalau cuman untuk alas tidur di pantai ya wajar yah, ini sih dipake di badan ke mana-mana. Jadi karena mereka pake baju terbuka – padahal biasanya nggak – jadilah siang krukupan karena takut item dan malem krukupan karena takut dingin.
Umumnya sih bapak-bapak yang doyan pake jaket, terutama para pejabat pemerintah (yang berwarna hitam, sering berbahan kulit). Ada juga sih cewek yang pake jaket di pantai. Biasanya karena nggak pede atau takut hitam, eh pas foto-foto ternyata dalamnya baju yukensi. Nggak percaya? Lihat deh di Pantai Kuta! Dan pada akhirnya, di pesawat menuju ke rumah masing-masing… baju cewek yang modelnya terbuka itu ditutup jaket karena nggak kuat dinginnya AC pesawat!
Ini sih kebiasaan yang nggak bisa dihilangin meski lagi liburan di Bali. Zaman sekarang emang nggak bisa lepas dari smartphone. Bukan cuma untuk foto-foto, tapi di mana-mana pun sibuk ketak-ketik. Gadget liburan bertambah dengan kamera yang dicangklong di leher, kamera action HD kecil, plus tongsis. Kalau ada sejumlah orang yang heboh foto-foto melulu dengan menggunakan barang-barang tersebut, dipastikan mereka adalah turis domestik. Nah, Anda gayanya gimana di Bali? Kalau Anda menyatakan memakai 7 dari 11 point di atas, berarti Anda sah bergaya turis domestik di Bali! Atau ada yang mau nambahin? Silakan komen di bawah ini ya? — Catatan: |
You are subscribed to email updates from The Naked Traveler| The Naked Traveler To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar