The Naked Traveler |
5 Alasan Taiwan itu Menyenangkan Posted: 10 May 2017 08:08 AM PDT Saya merupakan salah satu orang yang termasuk telat ke Taiwan. Terus terang dari dulu nggak tertarik ke sana. Alasannya karena saya kurang menyukai traveling di Tiongkok daratan. Kalau pernah membaca buku The Naked Traveler 3 dan 4, Anda tahu alasannya kenapa. Intinya karena saya nggak tahan dengan juteknya orang sana, toiletnya yang jorok, dan kendala bahasa. Tapi ternyata Taiwan itu jauh berbeda dibanding 'kakak'-nya Tiongkok. Seminggu di Taiwan saya suka banget karena jauh melebihi ekspektasi saya. Malah saya ingin balik lagi suatu saat. Mengapa demikian? Ada 5 alasan utama sebagai berikut;
Orang Taiwan lebih mirip orang di Asia Tenggara daripada orang Tiongkok daratan. Mereka ramah dan banyak senyum. Kalau di Tiongkok atau Hongkong saya suka takut masuk toko karena sering dimarahin (bahkan dibentak) sama penjualnya kalau nggak jadi beli, sementara di Taiwan mah santai aja. Malah mereka oke aja difoto sambil disuruh berpose.
Ini hal yang paling berbeda dengan Tiongkok daratan. Saya nggak pernah ketemu toilet yang bau dan kotor di Taiwan! Di terminal bus, di dalam kereta, di restoran, di tempat wisata, semua bersih. Meski tidak tampak petugas kebersihan, tapi kesadaran akan kebersihan tinggi seperti WC yang selalu di-flush dan pembalut yang dibungkus.
Orang Taiwan berbahasa Mandarin dengan intonasi yang lebih lambat dan tidak high pitch macam orang Tionghoa daratan. Kalau pun nggak ngerti mereka ngomong apa, paling tidak nggak "sakit hati" karena nadanya terdengar sopan.
Di Taipei terdapat MRT yang ekstensif. Beli tiketnya di mesin yang tersedia di stasiun dan ada bahasa Inggrisnya, murah pula. Kalau mau ke luar kota Taipei, bisa naik bus atau kereta yang sama mudahnya. Cobain deh naik Taiwan High Speed Railway, kereta supercepat dengan kecepatan sampai 300 km/jam. Di stasiun utama ada kantor informasi untuk turis, mereka dengan senang hati menerangkan dalam bahasa Inggris. Di dalam MRT/bus/kereta ada pengumuman destinasi dalam bahasa Inggris, baik berupa suara maupun running text. Semua transportasi publik umumnya pun sangat nyaman dan bersih. Penumpang pada saat rush hour nggak begitu berjubel karena frekuensi yang banyak.
Taiwan itu nggak jauh-jauh banget dari Indonesia. Jakarta-Taipei dengan menggunakan direct flight maskapai Eva Air hanya memakan waktu 4-5 jam saja. Budget airlines pun ada beberapa meski harus transit satu kali dulu. Untuk harga, silakan cek sendiri ya? Siapa tahu ada promo. Dengan 5 alasan di atas, rasanya nggak perlu ragu lagi traveling ke Taiwan. Eh, pasti ada yang tanya bagaimana dengan visa Taiwan? Bagi pemegang paspor Indonesia, bisa bebas visa Taiwan bila memiliki visa atau izin tinggal dari negara Amerika, Jepang, Korea, Australia, New Zealand, Uni Eropa yang masih berlaku, jadi tinggal isi formulir di sini aja. Bagi yang tidak punya visa negara maju tersebut, silakan apply visa di TETO (Taipei Economic Trade Office) di Jakarta, syaratnya ada di sini. Gampang kan? Berangkaaat! |
You are subscribed to email updates from The Naked Traveler. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar