Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..
Tahukah anda bahwa Internet juga bisa digunakan untuk menjalankan bisnis jutaan rupiah dengan modal terjangkau? Ya, kini anda dapat memanfaatkan Internet agar dapat menghasilkan jutaan rupiah per bulannya.
BERIKUT INI BUKTI KESERIUSAN KAMI MENGAJAK ANDA MEMULAI USAHA BISNIS TIKET PESAWAT SECARA ONLINE
Menjadi Biro Tiket Pesawat tidaklah sesulit yang anda bayangkan bisa dilakukan kapan saja dimana saja oleh anda yang berprofesi sebagai karyawan, Pengusaha, ibu rumahtangga, mahasiswa, atau siapa saja! DIJAMIN, Anda tidak ingin melewatkan Peluang berharga ini...
Resiko ? Setiap Bisnis mempunyai resiko, Hal terpenting adalah bagaimana strategi anda mengolah resiko menjadi profit, salah satu cara mencari peluang bisnis dengan nilai investasi yang kecil.
Berapa modal yang anda keluarkan? Untuk menjadi agen penjualan tiket pesawat online sangatlah murah yaitu hanya sebesar Rp. 150000,- saja. Itu tidak seberapa mahal jika dibanding anda menjadi agen penjualan tiket secara offline.
KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?
1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia. 2. Data yang transparan langsung dari airline. 3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline. 4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang. 5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat. 6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.
Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama www.birotiket.com, selengkapnya silahkan klik disini
BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA
Paralimpiade (disebut juga Paralimpik) merupakan ajang pertandingan olahraga antar penyandang disabilitas yang diadakan setelah Olimpiade empat tahun sekali. Di Tokyo 2020 kemarin ini atlet Indonesia berhasil meraih kesuksesan tertinggi sepanjang sejarah keikutsertaan Paralimpiade, yaitu mendapat 2 emas, 2 perak, dan 4 perunggu – lebih bagus perolehannya daripada Olimpiade lho! Atlet Paralimpiade penyumbang medali pun mendapat bonus uang milyaran dari pemerintah.
Paralimpiade awalnya diprakarsai oleh Sir Ludwig Guttmann, seorang dokter ortopedi dari Inggris yang mengadakan pertandingan olahraga antar veteran Perang Dunia II yang menderita cacat saraf tulang belakang pada 1948. Lama kelamaan gerakan ini didukung oleh negara lain hingga akhirnya diadakan Paralimpiade pertama di Roma pada 1960 yang diikuti 23 negara. Bandingkan perkembangannya dengan Tokyo yang diikuti oleh 162 negara!
Tahukan Anda bahwa ada 1,2 milyar manusia penyandang disabilitas? Ini merupakan 15% dari jumlah seluruh manusia di muka bumi. Disabilitas (sering disebut "cacat") adalah orang yang dalam jangka waktu lama mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, sensorik, atau kombinasinya. Contohnya orang yang tidak punya tangan, tidak punya kaki, lumpuh, buta, dwarfisme, celebral palsy, autisme, dan lain-lain. Penyebabnya bisa karena genetik, penyakit, maupun kecelakaan.
Sedihnya, penyandang disabilitas itu sering di-bully sejak kecil sehingga banyak yang merasa tidak percaya diri dan tidak berguna. Bahkan di negara berkembang mereka masih sering dikucilkan, ditambah lagi fasilitas disabilitas yang tidak memadai. Di bukuThe Naked Traveler 8 saya menulis betapa sulitnya saya sebagai difabel untuk berjalan di tempat umum.
Sebagai penyintas disabilitas dan mantan atlet, saya menonton banyak pertandingan di Paralimpiade Tokyo yang inspiratif. Menjadi atlet adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri para penyandang disabilitas, apalagi kalau bisa mengharumkan nama bangsa. Tidak perlu muluk-muluk sampai ke Paralimpiade, tapi setiap ajang pertandingan olahraga berskala besar pasti ada versi atlet disabilitas, misalnya Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas (bersamaan dengan PON) atau Asian Para Games (bersamaan dengan Asian Games), dan kejuaraan lainnya berdasarkan cabang olahraga.
Saya pun jadi belajar tentang bagaimana negara-negara lain meraih kesuksesan Paralimpiade dan merangkumnya sebagai berikut;
Negara yang menjadi tuan rumah Paralimpiade lebih berusaha membina atlet disabilitasnya. Contohnya Tiongkok yang secara budaya cenderung mengucilkan penyandang disabilitas. Namun karena menjadi tuan rumah Paralimpiade Beijing 2008, Tiongkok benar-benar mempersiapkan kontingen bertahun-tahun sebelumnya dengan cara mengetuk pintu ke rumah-rumah keluarga yang memiliki anak penyandang disabilitas untuk direkrut menjadi atlet. Soal bagaimana melatihnya kita semua sudah tahu betapa keras sistemnya, tapi di sini saya menekankan pentingnya data kependudukan dan perekrutan. Contoh lain adalah Inggris yang merupakan tuan rumah Paralimpiade London 2012 dan Brasil yang tuan rumah Paralimpiade Rio 2016. Selain perekrutan, exposure Paralimpiade membuka mata masyarakatnya sehingga menginspirasi para penyandang disabilitas untuk mau mengharumkan nama bangsa dengan berprestasi dalam olahraga.
Di Amerika Serikat ada hukum yang menyatakan persamaan hak penyandang disabilitas, termasuk masuk sekolah umum dan berolahraga bersamaan dengan murid normal.
Sejumlah negara maju sudah memiliki klub olahraga khusus penyandang disabilitas, bahkan spesifik berdasarkan cabang olahraga. Bahkan ada pusat pelatihan olahraga disabilitas nasional yang didukung oleh para ahli sports science.
Di Eropa dan Amerika, olahraga penyandang disabilitas diperkenalkan sejak dini. Mereka mendatangi sekolah-sekolah untuk berpromosi dengan cara mengadakan pertandingan olahraga atau mendatangkan atlet disabilitas berprestasi jadi pembicara. Kadang diadakan pula acara sehari penuh di suatu tempat untuk perkenalan olahraga disabilitas.
Peran orangtua memegang peranan sangat penting bagi kesuksesan atlet disabilitas. Karena merasa kasihan dan bersalah, orangtua ingin anaknya yang disabilitas menjadi mandiri dan memiliki kebanggaan diri. Merekalah yang mengantar anak berlatih dan bertanding. Kalau membaca biografi atlet Paralimpiade, hampir semua atlet mengatakan orangtua adalah sumber inspirasi mereka.
Peran guru olahraga juga penting untuk mengetahui bakat. Lagi-lagi di negara maju, guru olahraga bisa menyarankan murid disabilitas yang mana yang cocok untuk olahraga apa.
Peran Lembaga Swadaya Masyarakat untuk menyumbangkan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Ntando Mahlangu asal Afrika Selatan diberi kaki palsu oleh salah satu LSM pada usia 11 tahun yang membuatnya bisa berdiri dan berlari. Tiga tahun kemudian dia meraih perak pada Paralimpiade Rio dan pada usia 19 tahun meraih 2 emas di Paralimpiade Tokyo cabor atletik!
Banyak atlet yang baru menjadi difabel saat dewasa, tapi umumnya peraih medali Paralimpiade adalah yang suka berolahraga bahkan sudah menjadi atlet sebelum difabel. Salah satunya adalah Leani Ratri Oktila, peraih 2 medali emas Indonesia di Paralimpiade Tokyo. Sebelum kecelakaan motor yang menyebabkan satu kakinya lebih pendek, dia merupakan atlet bulu tangkis yang sering berkompetisi dengan orang normal.
Klub olahraga wajib menerima atlet disabilitas untuk berlatih bersama. Memang tidak bisa semua cabor, tapi minimal bulu tangkis dan renang yang tidak perlu peralatan khusus pasti bisa. Dari situ baru diarahkan untuk ikut pertandingan khusus disabilitas.
Akses pertandingan olahraga disabilitas yang dapat ditonton oleh semua orang. Tak jarang atlet disabilitas mendapat inspirasinya dari menonton Paralimpiade.
Semoga Indonesia bisa menirunya dan menjadi lebih baik di Paralimpiade selanjutnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar