Direktur Jenderal International Air Transport Association (IATA) Tony Tyler menekankan bahwa 75 persen kecelakaan di Indonesia adalah saat pesawat meninggalkan landasan pacu (runway excursions). IATA pun membuat "toolkit" untuk pengurangan risiko runway excursion, yang diharapkan membawa perbaikan.
"Di dunia itu, runway excursions hanya menyumbang 21 persen dari total kecelakaan global di tahun 2010," kata Tony Tyler, Kamis (22/9/2011) di Jakarta. Tyler baru pertama kali datang ke Jakarta dalam posisi sebagai Dirjen IATA. Sebelumnya, ia berulangkali datang ke Indonesia saat memimpin Cathay Pacific Airways.
Antara tahun 2005 dan 2010, tercatat ada 33 kecelakaan penerbangan di Indonesia dan hanya satu kecelakaan pada 2011. Indonesia sebenarnya menyumbang 1,4 persen penumpang pada lalu lintas global, tetapi sementara ini menyumbang lebih dari 4 persen kecelakaan dalam catatan kecelakaan penerbangan dunia.
"Jadi, kekhawatiran terbesar bagi Indonesia sebenarnya masih dalam hal keselamatan penerbangan. Hal itu merupakan prioritas nomor satu dalam industri penerbangan" kata Tyler.
(Kompas)
"Di dunia itu, runway excursions hanya menyumbang 21 persen dari total kecelakaan global di tahun 2010," kata Tony Tyler, Kamis (22/9/2011) di Jakarta. Tyler baru pertama kali datang ke Jakarta dalam posisi sebagai Dirjen IATA. Sebelumnya, ia berulangkali datang ke Indonesia saat memimpin Cathay Pacific Airways.
Antara tahun 2005 dan 2010, tercatat ada 33 kecelakaan penerbangan di Indonesia dan hanya satu kecelakaan pada 2011. Indonesia sebenarnya menyumbang 1,4 persen penumpang pada lalu lintas global, tetapi sementara ini menyumbang lebih dari 4 persen kecelakaan dalam catatan kecelakaan penerbangan dunia.
"Jadi, kekhawatiran terbesar bagi Indonesia sebenarnya masih dalam hal keselamatan penerbangan. Hal itu merupakan prioritas nomor satu dalam industri penerbangan" kata Tyler.
(Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar