Wali Kota Tangerang Wahidin Halim akhirnya menerima rencana PT Angkasa Pura II untuk menutup pintu gerbang belakang atau dikenal dengan sebutan Pintu M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari arah Jalan Marsekal Surya Darma. Sebelumnya Wahidin menilai PT Angkasa Pura II tidak konsisten karena telah membuka kawasan umum terbatas atau RPA (restrected public area) melalui pintu M1, yang semestinya ditutup demi keselamatan penerbangan.
Namun setelah direksi PT Angkasa Pura II yang dipimpin Direktur Utama Tri S. Sunoko bertemu Wahidin, calon gubernur Banten itu sepakat Pintu M1 ditutup. "Sudah ada kesepakatan untuk ditutup tidak dalam waktu dekat. Sejak awal kami mendukung untuk ditutup. Kami sudah siapkan jalan alternatif melalui jalan baru. Namun PT Angkasa Pura II membuka dan ternyata dengan stiker tidak efektif," kata Wahidin, Kamis, 18 Agustus 2011.
Secara terpisah Tri S. Sunoko menyatakan penutupan M1 baru akan dilaksanakan setelah grand design Bandara Soekarno-Hatta selesai. Perombakan Bandara Soekarno-Hatta baru akan dimulai pada awal tahun 2012. Peremajaan bandara dengan mempertahankan konsep ramah lingkungan menuju bandara kelas dunia itu diperkirakan rampung pada tahun 2014. Saat ini PT Angkasa Pura II sedang melakukan basic design, di antaranya dengan melakukan pengukuran.
"RPA memang semestinya ditutup sesuai dengan Undang-Undang Keselamatan Penerbangan. Namun kami memperhatikan lingkungan sekitar. Mempertimbangkan hal itu, baru kami akan lakukan penutupan. Setelah grand design selesai, (penutupan) mutlak dilakukan," kata Tri.
PT Angkasa Pura II bersama Pemerintah Kota Tangerang akan melakukan sosialisasi hingga tahun 2013. Kedua instansi juga akan menunggu infrastruktur di bandara selesai dibangun, yakni moda transportasi menuju bandara seperti kereta api dan bus.
"Nantinya masyarakat bisa menggunakan jalur yang disiapkan Pemkot dan akses penumpang bisa melalui gerbang utama atau menggunakan moda kereta api dan bus menuju bandara," ujar Tri.
Rencana penutupan pintu belakang bandara itu mengacu pada hasil survei PT Angkasa Pura II, yang menyebutkan lalu lintas di pintu itu sudah sangat padat, rata-rata 3.000 kendaraan per hari. Ironisnya, 80 persen kendaraan yang melintas di jalur itu sama sekali tidak punya kepentingan dengan Bandara Soekarno-Hatta.
Tri belum bisa memastikan teknis penggunaan Pintu M1 setelah dikembalikan sebagai RPA, apakah menggunakan kartu, stiker berhologram, atau menunjukkan tiket. "Itu pekerjaan rumah. Ada kemungkinan dengan smart card, nanti kami pikirkan yang terbaik," kata Tri.
(Tempointeraktif)
Support by :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar