Seluruh 29 penumpangnya tewas ketika helikopter jatuh di Mull of Kintyre pada tahun 1994. Kecelakaan ini merupakan bencana dalam masa damai terburuk dalam sejarah RAF, karena terdapat beberapa ahli keamanan terkenal Inggris di antara para korban.
Sebuah tinjauan awal menemukan kedua pilot, Letnan Penerbangan Jonathan Tapped dan Richard Cook, dinyatakan bersalah karena "kelalaian". Putusan itu kemudian dipertanyakan oleh para ahli penerbangan, pilot RAF dan para politisi.
Tujuh belas tahun setelah kecelakaan, Menteri Pertahanan Liam Fox mengumumkan bahwa tinjauan independen telah membersihkan nama pilot yang dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Tinjauan Lord Phillip menyimpulkan bahwa kedua pilot tersebut seharusnya tidak pernah dituduh atas kelalaian.
Lord Phillip mengatakan, "Sangat disesalkan bahwa departemen harus mengambil sikap keras kepala dengan dasar pemahaman yang tidak memadai dan bertentangan dengan peraturan RAF sendiri dalam hal melibatkan reputasi para pilot yang meninggal saat sedang aktif bertugas."
Gereja Skotlandia selama 17 tahun ini menjadi advokat dari tinjauan independen terhadap bencana ini. Moderator General Assembly, Rev David Arnott, memuji keputusan tersebut.
"Syukurlah karena saat ini kenangan akan mereka dapat terus dibangkitkan setelah bertahun-tahun menunggu. Semoga keluarga dapat menemukan penghiburan dari hasil kesimpulan laporan Lord Phillips," ujarnya. "Saya sangat bahagia untuk mereka bahwa nama dan reputasi dari kedua pria ini akhirnya telah dipulihkan. Keadilan telah ditegakkan."
Kisah ini mungkin dapat menginspirasi kita semua bahwa Tuhan memang tidak pernah tertidur. Pembelaan Tuhan memang selalu ada dan tepat pada waktunya. Dalam keheningan dan waktu yang panjang, Tuhan ternyata tidak berhenti berkarya.
(Jawa News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar