Pada suatu hari di tahun 1995, Larry Page datang mengunjungi Garcia Molina untuk memperlihatkan sebuah trik rapi yang pernah ditemukannya. Mesin pencari Alta Vista yang tidak hanya mengumpulkan kata kunci dari situs, tapi juga dapat menunjukkan situs apa yang tertaut dengan kata kunci tersebut. Awalnya hanya permainan, tapi kemudian Larry Page mengubahnya menjadi sebuah perusahaan mesin pencari senilai milyaran dolar: Google!
Sejak resmi diluncurkan pada sekitar awal tahun 2000, ditengah ketakutan kolapsnya perusahaan dot com akibat Y2K, Google berkembang dengan sangat pesat hingga kini menjadi sesuatu yang dianggap 'biasa', padahal merekalah legenda yang mengubah cara dunia memanfaatkan internet. Google adalah kata kerja, Google adalah "dewa" yang bisa menjawab pertanyaan apa saja, Google adalah sumber referensi utama – sebuah perpustakaan dunia.
Selama eksistensinya, banyak mitos yang melingkupi perusahaan yang 'pemalu' ini. Sebagai sebuah perusahaan teknologi, Google dikenal sangat jarang membuka diri tentang sistem, bahkan jumlah server yang mereka miliki. PG mengungkap 5 mitos yang paling sering didengungkan seputar Google lewat artikel ini.
1. Google tidak mendapatkan keuntungan
Google menawarkan layanan online yang sangat banyak. Ada banyak 'produk' andalan Google, antara lain mesin pencari Google Search, Gmail, Google Drive, Google Maps, Google Earth, Google News, Google Talk, Google Docs dan Google Calendar – semua itu baru permukaannya saja. Menggali lebih dalam, kamu bisa menemukan berbagai website yang dimiliki oleh Google seperti YouTube, Picasa dan Blogger. Kesemua layanan ini diberikan secara gratis.
Jadi dengan memandang semua layanan yang diberikan gratis tersebut, sering orang awam bingung tentang bagaimana Google mendapatkan uang. Semurah hati itukah Google? Ini mitos yang benar-benar menyesatkan.
Pada tahun 2008, Google mendapatkan keuntungan hampir 22 milyar dollar. Sembilan puluh tujuh persen keuntungan perusahaan datang dari periklanan. Google telah mengumpulkan dua model periklanan yang menguntungkan, yaitu Google AdWords dan Google AdSense.
AdWords adalah iklan yang muncul dalam pencarian Google dan berada disamping pencarian utama. Hasil pencarian ini diberi label sebagai "Sponsored Links." Pengiklan menggunakan AdWords untuk menulis iklan teks pendek dan melakukan tag dengan kata kunci. Google kemudian menggunakan algoritma yang rumit untuk menemukan iklan yang paling relevan untuk pencarian Google tertentu.
Pengiklan tidak membayar Google tiap kali iklannya ditampilkan. Dia hanya membayar ketika seseorang mengklik iklannya. Biaya klik bervariasi, rata-rata dimulai dari 10 sen per klik, jadi ini bukan investasi yang mahal untuk seorang pengiklan. Tapi bagi Google, semua jumlah uang ini bertambah dengan sangat cepat.
AdSense bekerja dengan cara yang sama, akan tetapi teks iklan tersebut berada di permukaan website yang bukan milik Google. Jika kamu memiliki sebuah website dan ingin mendapatkan perolehan iklan, maka kamu bisa mendaftarkan website kamu untuk AdSense. Google akan menggunakan algoritma-nya untuk menampilkan iklan yang cocok. Tiap kali pengunjung mengkliknya, maka pemasang iklan akan membayar Google sebesar harga iklan setiap kliknya, tergantung pada popularitas kata kunci tertentu, maka Google akan berbagi keuntungan dari biaya tersebut.
2. Google bikin kamu tambah Oon
Ini merupakan salah satu mitos yang menyesatkan. Seperti halnya pada saat kalkulator pertama kali keluar, banyak orang mengatakan bahwa kamu akan bertambah bodoh bila menggunakan kalkulator, demikian juga dengan adanya Google. Banyak orang bilang, anak-anak zaman sekarang semakin bodoh karena mereka malas mencari jawaban dan tinggal 'bertanya' pada Google.
Ini merupakan pendapat yang keliru! Justru dengan adanya mesin pencari praktis seperti Google, seseorang semakin meningkat wawasannya karena ia semakin mudah mendapatkan informasi yang beragam dengan cukup mengetikkan kata kunci yang tepat. Dengan demikian justru ia bisa semakin banyak belajar serta mendapatkan aneka informasi. Kelemahan metode ini adalah: susahnya mencari informasi yang terpercaya. Orang banyak disesatkan oleh aneka macam informasi yang jumlahnya sangat banyak.
Jadi, meskipun terkesan menjadikan malas, mencari informasi lewat Google sangat bermanfaat dan meningkatkan wawasan. Bahkan bila kamu malas, kamu bisa membuat Google googling sendiri. Benar-benar membuat kita dimanjakan oleh Google!
3. Google tahu segalanya tentang kamu
Privasi merupakan salah satu permasalahan Google yang menjadi mitos. Ini semakin mengemuka setelah Google menerbitkan Google Chrome. Banyak ahli IT menemukan bahwa Google Chrome mengirimkan cookies yang berisi informasi penggunaan Google Chrome ke Google. Pada saat dikonfrontasi, Google beralasan bahwa itu adalah untuk kepentingan penyempurnaan Chrome. Akan tetapi tentu saja jelas ini menunjukkan bahwa minat Google terhadap data penggunaan seseorang tidak dapat dipungkiri.
Bisa dilihat juga bahwa Google akan menyimpan pencarian diasosiasikan dengan Internet Protocol (IP) kamu selama sembilan bulan. Google menggunakan software untuk melakukan scan terhadap web email terkait kata kunci tertentu. Google menggunakan informasi tersimpan untuk menggunakan histori pencarian dan kata kunci email untuk secara efektif memberikan iklan online kepada pengguna.
Ini menunjukkan bahwa Google menyimpan begitu banyak data pribadi seseorang yang menjadikannya berkuasa atas begitu banyak data. Mirip dengan yang dikatakan Robert Downey Jr dalam Iron Man 2: Google telah memprivatisasi keamanan data kita – Menjamin, sekaligus mengancam!
4. Google Earth mengawasi kamu
Pernah mencoba Google Earth? Ketikkan alamat rumahmu (terutama kalau rumahmu berada di wilayah utama kota – bukan tempat terpencil). Kamera akan menampilkan jalan kotamu, kemudian atap rumahmu. Zoom lagi, mungkin kamu bisa melihat tampilan jemuran di halaman rumah.
Ada mitos bahwa Google Earth adalah kamera pengawas real-time yang paling luar biasa. Faktanya, Google Earth didapat dari observasi dan sumber selama tiga tahun, jadi merupakan data lama dari perusahaan seperti DigitalGlobe dan Tele Atlas, juga dari lembaga-lembaga pemerintah.
Opsi "Street View" dari Google Maps juga memang menakjubkan, tapi sebetulnya ini diupdate bukan tiap hari – tapi tiap tahun. Jadi jangan khawatir bahwa kamu diawasi lewat satelit oleh Google.
5. Google ingin memiliki seluruh internet
Ketika Google membeli sesuatu – seperti YouTube, biasanya ini diberitakan. Tapi pernahkah kamu tahu bahwa Google secara terus menerus membeli materi yang disebut dark fiber?
Dark fiber adalah kabel jaringan fiber optik yang digunakan oleh perusahaan Internet. Sumber orang dalam menyatakan bahwa Google memiliki materi dark fiber lebih banyak dari organisasi atau perusahaan manapun di dunia.
Kenapa perusahaan seperti Google menginginkan kabel tambahan? Inilah yang memicu mitos bahwa Google ingin membajak Internet!
Nalarnya begini: ketika traffic semua perusahaan internet sudah penuh karena semakin banyak orang yang ingin mendownload film, TV, musik, dan media lain, maka Penyedia layanan internet (Internet Service Provider) akan berjuang untuk mendapatkan bandwidth tambahan. Nah, ini memerlukan penambahan dark fiber. Maka ketika perusahaan lain sudah mencapai kapasitasnya, maka tak ada pilihan lain selain memanfaatkan traffic milik Google.
Perwakilan Google menjawab permasalahan ini dengan menyatakan bahwa mereka memerlukan dark fiber tersebut untuk menghubungkan pusat data di seluruh dunia. Google juga bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi seperti AT&T untuk meminjam bandwidth perusahaan tersebut. Ini memerlukan tambahan fiber optic.
Sumber : pusatgratis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar