Apakah Anda pernah menyantap makanan yang Anda pikir itu menyehatkan, tapi kemudian Anda tahu bahwa makanan itu sebenarnya kurang baik untuk dikonsumsi terlalu sering? Jangan malu jika jawabannya adalah Ya.
Gencarnya promosi, iklan dan informasi yang tidak akurat mungkin menjadi salah satu faktor penyebab yang membuat Anda terjerumus dan salah memilih makanan sehat.
Untuk membantu membedakan mana makanan yang bisa dijadikan teman atau musuh, berikut penjabaran dua ahli diet yaitu Lauren Antonucci dan Lisa Moskovitz, yang juga ahli gizi olahraga di New York City. Dua pakar ini akan membuka kedok beberapa makanan jahat yang bersembunyi di balik label "sehat".
1. Protein Bar
"Protein bar pada dasarnya adalah vitamin dan protein yang dimasukkan dalam sepotong permen. Mereka tampak seperti pengganti makanan ringan yang sehat, tetapi makanan ini sebenarnya bisa berisi lebih dari dua kali jumlah lemak dan karbohidrat dari brownies cokelat," kata Moskovitz
Untuk menghindari asupan kalori yang berlebihan, Anda dapat memilih protein bar dengan kandungan kalori kurang dari 180 kalori dan 5 gram lemak, serta menyediakan setidaknya 5 gram serat.
2. Buah kering
Dengan lebih dari 100 kalori yang terkandung dalam setiap seperempat porsi cangkir, Anda bisa menumpuk kalori dengan cepat saat menyantap buah kering. Antonucci merekomendasikan untuk memilih buah-buahan segar atau beku ketimbang menyantap buah kering. Buah-buahan segar atau beku akan memberi sensasi lebih kenyang pada perut karena mengandung cairan yang lebih banyak.
"Dengan makan buah-buahan segar Anda akan bisa makan dalam porsi lebih banyak dengan jumlah kalori yang lebih sedikit dan merasa kenyang akibat cairan yang terkandung pada buah," kata Antonucci.
3. Margarin
Mentega dan margarin memiliki bentuk yang nyaris sama. Keduanya pun bersaing ketat dan banyak dari Anda yang berpikir bahwa margarin yang terbuat dari lemak tumbuhan lebih menyehatkan bagi tubuh dibanding mentega yang terbuat dari lemak hewani. Tetapi menurut para ahli dari Mayo Clinic, persaingan keduanya dimenangkan oleh produk mana yang lebih alami.
Meskipun margarin dan mentega memiliki nilai kalori yang tak jauh berbeda, tetapi margarin yang dijual di pasaran mungkin mengandung zat tambahan sehingga kandungan lemak transnya lebih tinggi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kadar kolestrol buruk (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
"Lemak trans adalah salah satu unsur dalam makanan yang kami rekomendasikan untuk harus dihindari sepenuhnya," kata Moskovitz.
Sementara itu, mentega terbuat dari krim dan mengandung lemak jenuh yang tinggi. Tapi sisi baiknya, mentega relatif lebih alami karena tidak menggunakan bahan kimia atau manipulasi yang tidak perlu. Untuk menekan risiko sakit jantung, Moskovitz menyarankan memilih whipped butter atau mentega asli yang sudah dikocok untuk memasukkan udara ke dalamnya. Mentega kocok lebih sedikit kalori dan lemaknya daripada mentega biasa, berkat udara tersebut.
4. Yogurt
Yogurt adalah produk susu yang merupakan sumber penting kalsium dan vitamin D. Namun waspadalah dalam memilih yogurt. Beberapa jenis yogurt ditawarkan di pasaran ada yang memiliki kandungan lemak dan gula yang sangat tinggi. Moskovitz menganjurkan untuk memilih yogurt plain atau tanpa rasa karena menawarkan protein dua kali lebih banyak dan rendah karbohidrat. Jadi, biasakan membaca label atau kandungan informasi gizi pada kemasan yogurt sebelum memutuskan untuk membelinya.
5. Selai kacang rendah lemak
Ketika para produsen mengurangi kandungan unsur lemak dari selai kacang, mereka menggantinya dengan gula. Akibatnya, selai kacang rendah lemak ini memiliki nilai kalori total yang sama seperti aslinya, tetapi memiliki jumlah karbohidrat dua kali lebih banyak.
"Lebih baik memilih selai kacang biasa. Anda akan makan lebih sedikit, karena versi penuh lemak lebih memuaskan dan mengenyangkan," kata Moskovitz.
6. Bran Muffin
Bran muffin adalah makanan yang biasa menjadi teman minum kopi di pagi hari. Bahan dasarnya terbuat dari adonan roti yang diberi ragi dengan sebagian besar kalori yang berasal dari gula dan tepung halus. Satu potong muffin bisa mengandung hingga lebih dari 400 kalori dan kandungan lemaknya bisa sampai 15 gram. Bila Anda kadung menyukai muffin sebagai camilan, Antonucci menyarankan untuk membuat muffin sendiri di rumah dengan porsi yang terkontrol serta kandungan gula dan lemaknya yang rendah.
7. Burger
Banyak orang berpikir bahwa memesan burger kalkun, bukan daging sapi, akan membuat mereka tetap langsing. Jangan tertipu. Burger berisi kalkun memiliki lebih dari 600 kalori dan 30 gram lemak - dan itu tanpa roti atau topping. "Anda tidak perlu khawatir untuk memilih jenis daging pada burger. Anda hanya perlu membatasi ukuran porsi Anda," ucap Moskovitz.
8. Sushi
Gulungan sushi juga bisa menipu. Meski terlihat tampak kecil, tetapi jumlah kalori yang terkandung di dalamnya cukup besar dan bisa menjadi bom waktu bagi ukuran pinggang Anda. Satu gulungan sushi memiliki lebih dari 500 kalori. Moskovitz merekomendasikan agar menghindari gulungan yang mencakup bahan-bahan seperti tempura, krim keju, keju parut, atau saus mayones pedas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar